Serotonin merupakan senjata pertama Anda untuk menghadapi stres. Saraf serotonin pada dasarnya memiliki lima fungsi:
Ketika saraf serotonin aktif, maka otak menjadi jernih, semangat berlimpah, hati tenang, tubuh lebih tahan terhadap stres dan rasa sakit, sikap tubuh dan ekspresi pun mengencang sehingga semuanya terasa nyaman. Demikian juga jika kondisi saraf serotonin melemah, timbullah efek yang sebaliknya.
Saraf serotonin tidak terkena dampak stres secara langsung. Terkena stres atau tidak, saraf seretonin kita akan secara kontinyu mengirimkan impuls dengan ritme tertentu. Namun serotonin akan menurun karena stres.
Melatih saraf serotonin merupakan hal yang perlu dilakukan. Melatih secara kontinyu pada tiga bulan pertama merupakan hal yang sulit. Umumnya tubuh seolah sedang mengalami kemunduran. Jangan khawatir, itu pertanda serotonin mulai meningkat. Kondisi tersebut hanya berlangsung sementara waktu saja. Teruslah berlatih, jangan berhenti!
Terdapat dua hal utama yang bisa mengaktifkan saraf serotonin, yaitu sinar matahari dan gerakan ritmik.
Faktor pertama adalah sinar matahari.
Saraf serotonin akan mengubah frekuensi impuls berdasarkan kesadaran dan kondisi tidur. Sinyal cahayalah yang berpengaruh pada kondisi ini. Cahaya matahari yang masuk melalui retina merupakan sinyal yang membuat saraf serotonin terstimulasi, frekuensi impuls meningkat dan otak pun menjadi dalam kondisi sadar.
Serotonin diproduksi pada pagi hari, maka salah satu cara yang paling efektif untuk mengaktifkan serotonin adalah dengan mandi cahaya matahari pagi selama 30 menit. Berjemurlah di halaman, atau lakukan kegiatan di luar rumah sehingga tubuh terkena sinar matahari pagi.
Seriring perkembangan ilmu pengetahuan, ditemukan bahwa pengaktifan serotonin tidak harus menggunakan sinar matahari, bisa dengan sinar buatan asalkan kekuatannya sama, yaitu antara 2500-3500 lumen. Cahaya yang sekuat matahari akan menstimulus serotonin.
Faktor kedua adalah gerakan ritmik.
Gerakan ritmik adalah gerakan tubuh dengan ritme tertentu. Beberapa gerakan ritmik yang bisa dilakukan antara lain:
Dalam praktiknya, menggabungkan ketiga cara tersebut akan lebih memaksimalkan hasil. Hanya saja memang dibutuhkan latihan untuk mampu melakukan beberapa gerakan sekaligus. Misalnya melakukan jalan kaki sambil mengatur pernapasan.
Perlu diingat bahwa dalam mengaktifkan saraf serotonin, melakukan gerakan lebih berat bukan jaminan akan memberikan hasil yang lebih baik. Tidak perlu memaksakan diri, karena jika Anda kelelahan efeknya justru akan menurun. Jika Anda merasa lelah, beristirahatlah, lakukan lagi dilain waktu.
Lakukan gerakan ritmik antara 5-30 menit dengan menyesuaikan waktu dan juga kondisi tubuh pada hari itu. Yang lebih penting bukanlah lamanya waktu melakukan latihan tapi rutinitas melakukannya untuk waktu yang lama.
“Saat lelah, istirahatlah. Ketika mengalami kepahitan, menangislah. Lalu setelah beristirahat, melangkahlah lagi dengan kaki kita sendiri.”
Arita Hidedo