Kunci kreatif menulis berikutnya ialah menulis artikel dengan tema yang tidak jauh dari aktivitas Anda. Misalnya, tema parenting. Karena siapa pun pasti memiliki keluarga, baik posisinya sebagai orangtua maupun sebagai seorang anak. Jadi, interaksi antar anggota keluarga bisa dijadikan artikel yang “hidup”.
Namun, ada yang mengartikan kata parenting sebagai “keayah-bundaan”, yakni terkait dengan segala aktivitas ayah-bunda dalam berinteraksi dengan anak-anak atau lingkungan lainnya. Anda dapat “merekam” interaksi unik setiap hari yang dapat menjadi bahan tulisan.
Tulisan parenting dapat Anda tulis dalam tiga jenis tulisan. Pertama, parenting berwujud tips. Anda pasti menjumpai banyak persoalan dari kehidupan anak-anak. Seperti anak malas gosok gigi, takut minum obat, suka marah, berkata kasar, dan sebagainya. Nah, bagaimana cara Anda mengatasi masalah-masalah tersebut. Itulah yang Anda tulis.
Kedua, parenting berupa kisah inspirasi. Anda bisa menuliskan pengalaman dalam pengasuhan anak. Yakni interaksi yang dapat Anda maknai, sehingga Anda bisa menuliskan dan hasil tulisannya menginspirasi orang lain. Karena memang tulisan kisah parenting biasanya paling disukai para pembaca.
Ketiga, parenting sebagai ilmu pengetahuan. Yakni Anda menuliskan artikel parenting dari sisi perkembangan dan pertumbuhan anak dari sudut ilmu pengetahuan. Ajukan kata tanya yang paling mendasar, yakni “mengapa”. Misalnya, mengapa anak harus masuk sekolah saat usianya tujuh tahun? Mengapa anak suka bermain? Mengapa anak lekat dengan ibunya?
Untuk memancing ide menulis artikel, Anda juga bisa mencarinya dari bacaan (koran, majalan). Misalnya, ketika Anda membaca tentang kasus penculikan anak, Anda bisa membuat sebuah tulisan: Mengembalikan Keceriaan Anak Korban Trauma Penculikan. Kasusnya, anak diculik dan dibuang di semak-semak dalam keadaan terluka.
Kemudian Anda membuat bisa outline-nya dari ide dasar tersebut. Dimulai dari menuliskan kasusnya, bahaya anak trauma, cara mengatasinya, dan terakhir cara mengatasinya.
Dengan outline seperti itu, Anda tinggal membuka buku referensi sebagai pendukung pendapat pribadi. Bisa juga ditambahkan data atau pembanding kasus yang sama di negara lain.
Jangan takut salah dalam menulis artikel. Sebab solusi yang Anda sajikan dalam tulisan memang biasanya subjektif. Anda bisa menjawab jika ditanya bagaimana cara menjadikan anak tekun belajar? Maka Anda menuliskan jawabannya sesuai pemahaman, pengetahuan, pengalamaan, dan hasil bacaan. Dari tulisan artikel, Anda bisa menjadikannya sebuah buku!