Menulis cerita anak merupakan menulis dengan teknik paling sederhana dan mudah. Tidak membutuhkan teknik yang rumit, kompleks, dan detail. Jadi, mengembangkan ide dan menulis cerita anak merupakan jembatan penting untuk bisa menulis lainnya.
Dengan menulis cerita anak, peluang masuk industri penerbitan menjadi lebih besar. Anda harus ambil kesempatan. Jika tidak, Anda akan menyesal karena telah menyia-nyiakan bakat dan peluang sukses menjadi penulis andal.
Lantas, apa itu cerita anak? Mudahnya, tulisan yang disajikan untuk pembaca anak-anak. Karena akan dibaca anak-anak, maka harus ditulis dengan menggunakan sudut pandang anak. Ya, cerita yang Anda buat sesuai dengan dunia anak.
Lebih baik lagi apabila ceritanya bisa menjadi media pendidikan dan hiburan bagi anak-anak. Karena itu harus menyesuaikan idenya, gaya bahasa, imajinasinya dan menghadirkan tokoh yang tidak jauh dari keseharian anak-anak. Untuk gagasan awal, Anda bisa menggunakan beberapa hal ini:
Setelah menentukan sumber idenya. Langkah selanjutnya ialah pengenalan konflik. Mulai saja langsung ke pengenalan konflik. Jadi jangan bertele-tele. Cerita anak hanya 2-3 halaman saja. Sehingga saat menulis, Anda jangan ngelantur dengan deskripsi yang tidak penting.
Jika pengenalan konflik sudah Anda tulis, berikutnya ialah menceritakan konflik dengan menarik, dramatik, dan keren. Jangan kebanyakan kata sambung: lalu, dan, terus, kemudian. Jadi langsung saja pada inti yang akan dibahas.
Jika konflik sudah diceritakan dengan menarik, langkah berikutnya ialah penyelesaian konflik. Menulisnya harus dengan baik, yakni baik dari aspek alur yang asyik, maupun menyelesaikannya dengan tidak terduga. Anda bisa berkreasi dalam membuat ending (penutup) cerita. Namun, tetap bisa dipahami anak-anak.