Untuk meningkatkan kualitas hidup, Anda memerlukan 5 kelompok zat gizi yakni karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, dalam jumlah yang cukup.
Selain itu, Anda juga membutuhkan air dan serat guna memperlancar berbagai proses dalam tubuh. Oleh karena itu, hendaknya Anda mencermati kandungan gizi dalam makanan, bukan sekedar enak.
Mengonsumsi jenis makanan tertentu biasanya merupakan tradisi keluarga yang turun-temurun. Misalnya suatu keluarga yang menu makan sehari-harinya berupa jenis makanan berkadar lemak tinggi, maka anggota keluarga ini cenderung menderita kegemukan, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan pembuluh darah.
Jika dalam keluarga tersebut ada beberapa orang penderita jantung, tekanan darah tinggi, bukan berarti bahwa penyakit itu diturunkan, melainkan karena pola makan yang sama.
Demikian halnya dengan orang yang suka mengonsumsi makanan cepat saji (fast food), yang didalamnya banyak mengandung kolesterol sehingga meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh, terkena diabetes melitus, tekanan darah tinggi dan sejenisnya.
Pola makan lainnya yang keliru adalah makan kekenyangan. Padahal tubuh mempunyai ukuran atau batasan untuk menampung makanan. Ini terkait dengan kapasitas lambung dalam menerima jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Begitupula makanan bisa menjadi masalah dan menimbulkan penyakit ketika tidak ada sinkronisasi atau kesesuaian kondisi antara makanan yang dikonsumsi dengan kondisi tubuh.
Porsi makanan bagi laki-laki berbeda dengan wanita, begitupula orang dewasa dan anak kecil. Yang penting, perhatikanlah selalu porsi makan yang tepat. Disarankan agar asupan lemak sebatas 15% dari total kalori.
Adapun orang sehat dianjurkan mengonsumsi lemak maksimal 25% dari total kalori. Sebab pembakaran lemak menjadi kalori akan meningkatkan keton darah (ketosis) dan ini akan menghambat pembuangan asam urat melalui urine.
Jadi, baik atau buruknya makanan dalam konteks kesehatan itu tergantung pada kondisi tubuh seseorang, meskipun memang ada prosedur standar tentang makanan sehat.
Makan yang sehat sebenarnya harus didukung pula oleh kondisi pikiran dan jiwa yang sehat. Kefokusan dan ketenangan dalam makan merupakan faktor penentu bagi Anda untuk makan secara sehat.