Salah satu ajaran inti wabi sabi adalah penerimaan terhadap sifat sejati kehidupan;Semuanya tidak abadi, tidak sempurna, dan tidak utuh. Cara hidup yang lebih autentik adalah “kehidupan tidak sempurna” yang lebih kuat, anggun, dan berharga.
Wabi sabi mengajarkan bahwa kesementaraan dinamis adalah kondisi alami semua benda. Perubahan itu tidak dapat terhindarkan. Oleh karenanya, berpegang pada masa lalu itu tak ada gunanya dan membuat stres.
Jadilah fleksibel seperti bambu yang ketika angin bertiup membiarkan dan bergerak mengimbangi.
Kekakuan yang menganggap kehidupan tak akan pernah berubah akan membuat Anda rentan. Stabilitas memang membuat Anda aman namun jika Anda tidak flesibel terhadap perubahan maka itu akan membuat Anda tersungkur.
Sebaliknya, jika Anda menerima apa yang terjadi maka mungkin Anda terpukul tetapi tidak sampai terpuruk karena Anda bisa segera bangkit kembali.
Salah satu perspektif dalam wabi sabi adalah melihat segala sesuatu besar maupun kecil sebagaimana adanya, apakah itu perlu dijaga atau dilepaskan saja. Penerimaan pada hal sulit bukan berarti cerita akan berakhir seperti itu dan membiarkan perilaku tak pantas. Ini juga bukan bersifat pasif melainkan aktif.
Penerimaan berarti mengakui bahwa itulah yang sedang terjadi dan mengikutinya, bukan menentangnya. Kalau hal itu penting, sebesar itulah pentingnya. Dan, itu adalah awal dari yang akan datang dan itu yang akan Anda lakukan selanjutnya. Dengan kata lain, di situlah Anda berada.
Vas bunga pecah, perkawinan hancur, usaha mengalami kesulitan, anak Anda kesal, Anda ditolak lagi, dan berbagai kepahitan hidup lainnya. Apa yang terjadi, itulah yang ada pada saat ini.
Anda tidak boleh mengabaikan apa yang sedang terjadi tetapi juga tak perlu membesar-besarkannya. Anda perlu menjalani itu dan mengakuinya, lalu lepaskan ikatan yang ada. Belajarlah pasrah dalam kesulitan dan menerima bahwa hal itu akan datang dan pergi.
Minggu ini, cobalah menantang diri Anda untuk memperjelas hal-hal yang patut disyukuri dan bebaskan ekspektasi terhadap segala sesuatu yang belum terjadi. Tetaplah terbuka dan buat ruang untuk keajaiban-keajaiban kecil.
Cobalah untuk tidak mengendalikan apa pun, tanpa merasa stres ketika ada hal-hal yang tak berjalan sesuai perkiraan. Lakukan perlahan-lahan dan karena kalau Anda mengejar kesempurnaan, hidup Anda semakin cepat.
“Kesempurnaan hanyalah mitos. Kita adalah ketaksempurnaan yang sempurna, sebagaimana adanya.”
Beth Kempton