Buku

Ubah Lelah Jadi Lillah

Jadikan Amaliah Duniamu Bernilai Akhirat, Jauhi Amaliah Akhiratmu Bernilai Dunia
By Dwi Suwiknyo
<
>
4 dari 8

Jagalah amal-amal Anda sebagaimana para penggembala begitu tekun dan sabar menjaga hewan gembalaan mereka. Karena, tentu Anda akan merugi bila telah bersusah payah beramal shalih, lalu justru Anda sendiri yang merusaknya dengan begitu ceroboh.

Meski awalnya Anda telah berniat dengan lurus dan menjaga kualitas amal dengan benar, semuanya tetap sia-sia bila Anda tidak ikhlas selepas beramal. Tetaplah ikhlas, sekaligus menghindari berbagai kelalaian yang bisa saja Anda lakukan tanpa sengaja.

Imam adz-Dzahabi mengatakan, “Orang yang ikhlas ialah ia yang dengan senang hati menyembunyikan amal shalihnya sebagaimana ia menyembunyikan semua kemaksiatan dan dosa-dosanya.”

Jadi, tugas Anda setelah beramal shalih yakni menyembunyikannya dari orang lain. Cukup Anda dan Allah Swt saja yang tahu. Agar hati Anda tidak berharap sanjungan atau pujian dari orang lain. Sebab, kalau berharap pujian, itulah riya’ (pamer) dan inilah perusak pertama amal Anda.

Tetaplah Anda simpan semua amal shalih dan jangan diumumkan di jejaring sosial. Meski Anda hendak syiar agama, jangan lakukan hal itu karena memicu lahirnya kebanggaan di hati. Kalau Anda bangga dengan amal tersebut, sama saja Anda sum’ah (memperdengarkan) dan inilah perusak yang kedua.

Apabila keduanya (riya’ dan sum’ah) menyatu dalam diri Anda, maka lahirlah ujub. Yakni, Anda merasa telah berhasil melakukan hal baik dibandingkan orang lain. Tanpa Anda sadari, akhirnya Anda meremehkan orang lain dan memandang orang lain lebih rendah dari Anda.

Rasa ujub tersebut bisa hadir di hati Anda dengan begitu halus. Meski pada awalnya Anda tidak berniat untuk ujub, tetapi Anda bisa tergelincir ketika memamerkan semua amal shalih. Puncaknya, ujub tersebut membawa Anda pada sikap takabur (sombong).

Tidak sekadar takabur, tetapi benar-benar menampakkan keagungan dan kebesaran diri sendiri dengan sengaja (ta’azum). Hindarilah keempat perusak amal tersebut. Sebab, keempatnya tidak hanya merusak amal, tetapi juga merendahkan diri Anda sendiri.

“Hapuslah riya’ dan sum’ah dengan keikhlasan. Lawanlah rasa ujub dan takabur dengan tawadhu (rendah hati).”

Dwi Suwiknyo

<
>
4 dari 8
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Buku
Seth Godin
Berhentilah Berusaha Menjadi Sempurna, dan Mulailah menjadi Luar Biasa
Buku
Hamka
Sepuluh Karangan dan Ceramah Buya Hamka
Buku
Tim Naviri
Betapa Tidur Tidak Seremeh yang Mungkin Anda Pikirkan
Buku
Allan & Barbara Pease
Memahami Orang Lain Melalui Bahasa Tubuhnya
Buku
Robin Sharma
Seni Memimpin Tanpa Jabatan
Video
Tim Harford
Bagaimana Situasi Sulit Bisa Memicu Kreativitas