Apa yang perlu Anda waspadai dalam hidup ini? Bukan sikap buruk orang lain, melainkan perilaku Anda sendiri. Sebab, kerusakan hidup yang paling parah bukan sekadar kemiskinan Anda, rendahnya tingkat pendidikan, atau keluarga yang berantakan, melainkan terjauhnya Anda dari Allah Swt.
Parahnya lagi bila Anda tidak menyadari gejala-gejala kerusakan utama tersebut. Kenapa Anda tidak bisa menyadarinya? Karena Anda tidak mengetahui penyebab-penyebab kerusakan hidup Anda. Inilah yang harus Anda waspadai agar kehidupan Anda tidak rusak:
Ketika Anda sudah mengucapkan bismillah, jangan sampai ikhtiar Anda terganggu dengan keraguan-keraguan. Rasa ragu tersebut dapat membuat koneksi dengan Allah Swt berkurang. Sehingga Anda meminta pertolongan kepada selain-Nya.
Saat ikhtiar Anda sudah tidak lagi selaras dengan aturan Allah Swt, otomatis segala lelah tidak lagi bernilai ibadah. Terlebih saat Anda dengan sengaja menduakan cinta Allah Swt. Padahal Allah Swt sudah sangat baik dengan memberikan segala fasilitas hidup.
Selain itu, memutuskan rantai kebaikan juga dapat menghambat pertumbuhan keberkahan hidup Anda. Sebab, Anda tidak lagi merawat kebaikan-kebaikan meski tampaknya sepele. Bisa jadi, justru kebaikan-kebaikan kecil tersebut yang nantinya akan menyelamatkan hidup Anda.
Juga saat Anda tidak lagi meneruskan amal shalih orangtua/keluarga. Seperti tidak mau lagi menyambung silaturahmi dengan keluarga besar orangtua, otomatis Anda telah memutus rantai kebaikan yang sebelumnya telah dijaga oleh orangtua.
Hidup Anda pun akan rusak bila Anda selalu lari dari kenyataan hidup. Yakni dengan gampangnya Anda lari dari satu masalah ke masalah lainnya tanpa mau menyelesaikannya baik-baik. Anda tidak akan tenang jika hidup dengan cara seperti itu.
Tidak ada yang mampu mencegah penyebab kerusakan hidup tersebut, kecuali diri Anda sendiri. Maka, jangan pernah menduakan cinta Allah Swt. Cintailah Allah Swt dengan sepenuh hati. Tetaplah merawat amal shalih meski tampak kecil dan selesaikan setiap masalah yang Anda hadapi.