Biasanya, perasaan mengidam muncul sedikit demi sedikit hingga Anda tidak sadar bahwa perasaan itu ada. Ini menyebabkan Anda seringkali buta terhadap pegaruhnya.
Namun, begitu Anda mengasosiasikan tanda dengan ganjaran tertentu, perasaan mengidam-bawah-sadar akan muncul di otak Anda yang akan memulai lingkaran kebiasaan.
Kebiasaan baru tercipta dengan menyatukan satu tanda, satu rutinitas, dan satu ganjaran, kemudian tumbuh perasaan mengidam yang akan mendorong lingkaran kebiasaan.
Misalnya merokok. Bila seorang perokok melihat tanda (seperti satu bungkus Marlboro) maka otaknya mulai mengidam kenikmatan nikotin. Bila kenikmatan itu tidak juga tiba, rasa mengidam itu bertambah besar sampai si perokok tanpa berpikir langsung meraih rokok.
Siapa pun sebenarnya bisa menggunakan rumus dasar itu untuk menciptakan kebiasaan sendiri.
Misalnya saja Anda ingin lebih banyak berolahraga. Maka pilih saja satu tanda, seperti pergi ke pusat kebugaran langsung setelah bangun, dan satu ganjaran misalnya segelas green tea setelah berolahraga. Lalu pikirkan tentang kenikmatan endorfin yang Anda akan rasakan.
Dengan begitu, akhirnya rasa mengidam akan mempermudah Anda datang ke pusat kebugaran setiap hari.
Anda juga bisa menerapkan hal di atas untuk kemajuan perusahaan Anda, di mana memahami sains mengidam ini bisa sangat revolusioner untuk tim penjualan.
Karena seperti diketahui ada lusinan ritual harian yang mesti dilakukan setiap kali tim melakukan penjualan, namun tidak pernah menjadi kebiasaan. Misalnya saja mengoleskan krim tabir surya.