Otak manusia mempunyai berat hanya 1,4 kg, proporsinya hanya 2% jika dibandingkan dengan berat tubuh yang rata-rata 70 kg. Meski demikian, otak menyedot 15-20 % darah oksigen dari seluruh kebutuhan tubuh. Sel-sel otak akan benar-benar aktif apabila dipasok dengan banyak oksigen. Ujung-ujungnya, ini akan memengaruhi produksi hormon kebahagiaan.
Namun pasokan oksigen yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan produksi hormon endorfin akan terganggu apabila ada penyempitan dalam pembuluh darah. Lalu apa yang harus Anda lakukan untuk mengatasinya? Ada 2 tips yang dibagikan dalam buku ini.
Pertama, pertahankan bentuk otot yang baik sebagai “jantung kedua” Anda. Kondisi otot memengaruhi kelancaran peredaran darah dalam tubuh. Apabila peredaran darah kurang lancar, maka fungsi jantung dalam memompa darah akan menjadi lebih berat. Itulah mengapa otot harus terus dilatih.
Otot yang sehat bukan berarti otot yang sangat besar sebagaimana atlet binaraga. Melatihnya pun tidak harus seberat latihan atlet tersebut. Dengan mengoptimalkan kerja otot dalam aktivitas keseharian pun sudah cukup. Lebih baik lagi kalau Anda secara rutin melatih otot menggunakan alat-alat fitness, dengan porsi latihan yang sesuai kondisi tubuh.
Namun ada beberapa kesalahan umum yang dilakukan masyarakat dalam olahraga.
Kesalahan pertama, berhenti mendadak setelah berolahraga. Hal ini akan memicu pembentukan oksigen aktif. Oksigen aktif akan terbentuk dalam jumlah yang besar setelah aliran darah sesaat tersendat dan kembali mengalir lancar. Hal ini berlaku untuk segala bentuk aktivitas fisik berat dan seharusnya dihindari dengan merelaksasi otot-otot yang lelah.
Kesalahan kedua, olahraga berat setelah usia 25 tahun. Pada usia muda sampai 25 tahun, kita memproduksi jumlah superoksia dismutase (SOD) yang cukup untuk menghadapi keracunan akibat oksigen aktif (radikal bebas).
Namun Untuk membentuk otot pada usia diatas 25 tahun, dibutuhkan latihan yang cukup keras dan berat yang pada gilirannya akan semakin meningkatkan pembentukan oksigen aktif.
Oleh karena itu sangat dianjurkan bagi yang berusia diatas tiga puluh tahun untuk melakukan peregangan. Peregangan, semisal senam, bermanfaat untuk melatih otot-otot yang biasanya jarang digunakan. Melalui peregangan akan didapatkan peredaran darah yang lebih lancar.
Hal-hal yang penting diperhatikan saat melakukan peregangan adalah: 1) tidak Berlebihan, 2) selalu berada dalam keadaan tenang dan santai, 3) bernafas dengan normal dan 4) meregang /senam sejauh Anda merasa nyaman.
Cara kedua untuk mengatasi penyempitan pembuluh darah adalah dengan membakar lemak. Sebagaimana disinggung sebelumnya, keberadaan lemak dalam tubuh dan darah akan sangat merugikan kesehatan badan. Selain sebagai cadangan energi, lemak yang berlebih hampir tidak bermanfaat sama sekali.
Kita dapat mengetahui lemak yang tertimbun dan otot yang mengendur dari perut yang menonjol. Perut yang membuncit mengindikasikan penimbunan lemak, berkurangnya massa otot, peredaran darah yang memburuk, jumlah sel otak yang mati, tingkat penuaan dan risiko penyakit kronis yang ada.
Cara membakar lemak yang efektif tidak harus seperti atlet yang melatih fisiknya. Karena olahraga berat—terutama yang tidak rutin dilakukan—hanya akan menimbulkan efek negatif bagi tubuh. Olahraga yang sangat disarankan adalah olahraga ringan, namun konsisten dijalankan.
Olahraga ringan tersebut adalah lari santai selama 30 menit atau berjalan 5000 langkah perhari. Sedangkan untuk program penurunan berat badan, dianjurkan berjalan 13.000 langkah perhari. Berlari santai atau berjalan kaki lebih membakar lemak daripada olahraga berat. Hal tersebut karena latihan yang berat justru tidak membakar lemak karena membutuhkan banyak oksigen.