Saat di dalam sebuah pertemuan, duduklah dengan posisi yang dapat membangun hubungan, yaitu posisi 45 derajat. Posisi ini menjadikan suasana santai dalam pertemuan.
Kursi yang Anda duduki juga bisa mengirimkan pesan tertentu. Tinggi sandaran kursi bisa menandakan status seseorang. Semakin tinggi posisi duduk seseorang, akan terlihat semakin tinggi pula kedudukannya, Apabila Anda harus duduk di sofa, duduklah di pinggir sofa agar Anda tidak tenggelam, dan aturlah posisi Anda agar tidak terlalu jauh dan terlalu dekat.
Dalam suatu pertemuan, posisi duduk kadang harus disesuaikan dengan bentuk meja yang digunakan. Berikut ini 3 bentuk meja yang lazim digunakan dalam pertemuan.
Meja persegi memungkinkan pengaturan yang menempatkan semua orang dalam posisi yang sama, dan mendorong semua orang terlibat dan saling berinteraksi.
Meja bundar juga memberikan posisi yang sama pada seluruh peserta pertemuan dengan suasana yang lebih santai. Namun, apabila di meja tersebut terdapat seseorang dengan posisi yang lebih tinggi, maka semakin dekat Anda pada orang tersebut, semakin tinggi pula posisi Anda.
Meja kotak memiliki kecenderungan membangun kerjasama dari orang di sisi yang sama, namun menimbulkan perlawanan dari mereka yang berseberangan.
Kemudian, dalam suatu wawancara dan pertemuan, Anda tentu harus memperhatikan cara bicara dan tutur kata Anda. Upayakan untuk menyebut nama pewawancara Anda dua kali dalam 15 detik pertama. Hal ini menunjukkan Anda menghormati pewawancara.
Anda juga perlu menggunakan kata-kata yang penuh kekuatan dan persuasif seperti ‘jaminan’, ‘kasih’, ‘kesehatan’, ‘mudah’, dan ‘Anda’. Perlu diingat pula bahwa individu berstatus tinggi berkomunikasi secara efektif dan tidak bertele-tele. Karena itu, Anda harus menghindari berbicara terlalu lama dan menggunakan ekspresi yang terlalu banyak.
Terakhir, dalam suatu wawancara dan pertemuan Anda tidak hanya harus mempersiapkan diri saat masuk namun juga saat keluar.
Pastikan Anda meninggalkan ruangan sama seperti saat Anda datang. Rapihkan barang-barang Anda dengan teliti dan tidak tergesa-gesa, berjabat tangan, dan berjalan keluar. Jika pintu tertutup saat Anda datang, maka tutup kembali pintunya saat Anda keluar.
“Berbicara di muka umum merupakan ketakutan nomor satu, dengan ketakutan terhadap kematian rata-rata menduduki posisi ketujuh. Apakah ini berarti orang lebih memilih mati ketimbang melakukan presentasi dalam pekerjaan?”
The Book of List