Dalam suatu wawancara kerja maupun pertemuan lainnya, Anda harus dapat menampilkan diri dengan baik melalui penampilan, sapaan, jabatan tangan, hingga cara duduk yang tepat.
Anda harus dapat bersikap tenang, kalem, dan mengendalikan emosi—termasuk tidak memainkan aksesoris baju, pulpen ataupun ponsel—karena gerak gerik yang tenang mengesankan individu yang berstatus tinggi.
Hal pertama yang perlu Anda perhatikan adalah penampilan Anda. Batasi jumlah barang yang Anda bawa. Jangan sampai memenuhi tas maupun tangan Anda karena akan membuat Anda terlihat tidak rapi.
Selalu bawa laptop untuk pertemuan apapun, dan bawa dengan tangan kiri agar tidak menghalangi saat berjabat tangan. Jangan membawa laptop ataupun map di depan tubuh Anda, karena itu mengesankan Anda berusaha melindungi diri dan menyembunyikan kegugupan.
Apabila Anda seorang pria, Anda perlu menghindari setelah berwarna coklat. Jangan lupa perhatikan gaya rambut, keserasian pakaian, lipatan celana dan juga sepatu.
Apabila Anda seorang wanita, gunakanlah make-up yang sesuai dan tidak mencolok. Eksperimen sosial yang dilakukan Allan dan Barbara Pease menunjukkan bahwa wanita yang menggunakan make-up dan kacamata dinilai percaya diri, cerdas, berpengalaman; dan yang menggunakan make-up tanpa kacamata dinilai baik dalam penampilan; sedangkan yang tidak menggunakan make-up dan kacamata dinilai buruk dalam ketrampilan personal dan presentasi.
Kedua, Anda harus berjalan masuk tempat wawancara atau pertemuan dengan penuh percaya diri. Jangan menunjukkan keraguan maupun ketakutan dengan berdiri di depan pintu ruangan. Anda harus masuk dengan yakin, meletakkan tas Anda, berjabat tangan, lalu memposisikan duduk Anda dengan nyaman.
Jabatan tangan dapat memberikan kesan yang kuat. Jangan pernah menjabat tangan langsung di atas meja, Anda harus melangkah dan menghampiri pewawancara untuk memberikan jabatan tangan. Pastikan untuk memberikan tekanan yang sama eratnya seperti yang dilakukan oleh lawan bicara Anda.
Cara berjabat tangan seringkali mencerminkan tiga sikap yang berbeda.
Sikap pertama, apabila Anda mengarahkan tangan Anda sehingga telapak tangan Anda menghadap ke bawah, secara tidak sadar Anda menunjukkan dominasi dan keinginan memegang kendali dalam pertemuan. Jangan melakukan jabatan tangan seperti ini dalam wawancara.
Dalam pertemuan bisnis, apabila lawan bicara Anda memberikan Anda jabatan tangan seperti ini, Anda dapat menggunakan tangan kiri Anda untuk memberikan jabatan tangan ganda dan meluruskan posisi tangan lawan bicara Anda. Hal ini dapat Anda lakukan untuk mengomunikasikan posisi yang setara.
Sikap kedua, apabila Anda mengulurkan tangan dengan telapak tangan menghadap ke atas, secara tidak sadar Anda menunjukkan kepatuhan. Jabatan tangan ini akan efektif bila Anda memang ingin membiarkan lawan bicara Anda mengendalikan situasi, misalnya saat menyampaikan permintaan maaf.
Dan sikap ketiga, apabila Anda menjabat tangan dengan posisi telapak tangan lurus, maka Anda ingin menegaskan posisi kesetaraan dan membangun rasa nyaman dengan lawan bicara.
Selanjutnya, posisi duduk yang nyaman juga penting untuk diperhatikan. Ini akan dibahas pada bagian berikutnya.