Sebuah brand diciptakan agar mempermudah dan memperlancar setiap transaksi penjualan. Brand dibentuk agar memiliki asosiasi yang unik di benak target marketnya. Sehingga memudahkan Anda dalam membuat program-program yang sistematis dalam marketing plan.
Steve Van, penulis buku Get Slightly Famous menyatakan, bahwa branding memiliki beberapa keunggulan. Seperti membedakan produk Anda dengan milik pesaing, meletakkan pesan yang Anda sampaikan ke dalam pikiran target, meningkatkan gengsi, membantu meningkatkan penjualan, sampai menciptakan top of mind dalam brand awareness.
Nama brand juga melindungi penjualan dari pemalsuan ciri-ciri produk secara hukum. Karena bila tidak, setiap pesaing akan meniru produk yang telah berhasil di pasaran. Brand pun memberikan kesetiaan konsumen terhadap produk Anda. Kesetiaan konsumen dengan sendirinya melindungi dan meningkatkan penjualan produk.
Bahkan secara spesifik, brand memudahkan konsumen untuk mengenali mutu produk. Terbukti juga, dengan adanya brand tertentu, konsumen dapat mengaitkan status dan gengsinya. Seperti pemakaian brand Kenzo, Gucci, Seiko, BMW, dan sebagainya.
Value yang melekat pada suatu brand juga tidak bersifat statis, tetapi dinamis. Sehingga perlu kerja keras agar value tersebut tidak turun, bahkan menjadi terkesan negatif. Kecenderungan yang biasa terjadi, yakni apabila value tidak dikelola dengan baik, value tersebut menjadi bersifat umum, sehingga menjadi komoditas.
Tujuan penting yang harus tetap dijaga, yaitu berusaha agar value yang Anda miliki bertambah kuat, sehingga perceived value terhadap brand dapat menghasilkan superior customer value.
Artinya, pada tahap ini, Anda sudah memiliki rasio yang sangat tinggi antara high unit benefit dengan high relative cost. Dengan kata lain, harga sudah bukan pertimbangan yang penting lagi bagi konsumen, karena mereka sudah bersikap irasional terhadap brand.