Branding bukanlah tindakan komunikasi yang dirancang untuk menipu orang lain atau pencitraan yang bersifat kamuflase, sehingga dari luar tampak baik, sedangkan di dalamnya ternyata amburadul. Branding adalah serangkaian tindakan yang keluar dari kejujuran.
Akumulasi dari kejujuran dan kebenaran dalam penciptaan branding, harusnya mendorong kita untuk menjaga amanah dan reputasi produk. Sehingga dapat memperkuat merek yang sejati. Kuncinya, ciptakan branding dengan memiliki reputasi dan kepercayaan.
Pertama, ketahuilah bagaimana cara pandang konsumen terhadap sebuah produk. Yakni sesuai dengan produk yang ingin kita lejitkan. Nantinya, produk Anda hadir dengan merek tertentu dapat menarik minat beli konsumen, karena Anda sudah mempelajari kebutuhan dan ketertarikan konsumen pada produk pesaing.
Kedua, nilailah produk Anda dengan jujur dan buatlah irisan dengan perspektif konsumen. Anda akan kesulitan membuat titik temu pada branding produk, bila Anda sendiri tidak menyiapkan value yang ingin diusung produk tersebut.
Cara kedua ini bisa menggunakan analisis SWOT, yakni menilai perencanaan produk dari sisi kekuatan, kelemahan, peluang, dan acamannya. Hingga akhirnya, produk memiliki ciri khas. Misalnya, dulu sabun mandi tidak memiliki spesifikasi kegunaan yang jelas, kecuali hanya pembersih badan saja. Kini ada sabun mandi dengan spesifikasi berbahan sulfur.
Ketiga, berikan alasan kenapa konsumen harus setia menggunakan produk Anda. Branding menjadi cerminan kemampuan produk dalam mengatasi masalah dan kebutuhan konsumen. Sehingga, kesetiaan konsumen terhadap produk dapat terjadi secara alami.
Misalnya, dulu pasta gigi hanya ada satu jenis saja. Kemudian terjadi spesifikasi pada rasa dan aroma. Kini ada pasta gigi khusus untuk gigi sensitif. Begitu juga sekarang ada produk sampo khusus muslimah berhijab dengan tagline mencegah rambut menjadi apek.
Keempat, mengelola terus-menerus branding yang sudah Anda buat dan jangan sampai mengalami kemerosotan. Yakni pembuatan rencana branding agar produk menjadi pembicaraan di publik secara terus-menerus. Jangan sampai terputus rantai komunikasi atau tidak terjadi gap dengan konsumen.
"Ciptakan karekteristik dan kualitas yang dapat membedakan produk Anda dengan produk kompetitor. Positioning yang berbeda dapat menjaga agar produk kita tidak dapat ditiru, bisa dikembangkan secara lebih kreatif serta inovatif.”
Freddy Rangkuti