Untuk memahami peran musik dalam branding, Anda harus memahami tentang branding dan esensinya bagi keberhasilan suatu perusahaan. Brand menjadi identitas spesifik yang digunakan untuk membedakan suatu produk/ servis dengan produk/ servis lainnya. Kini, nilai dari suatu perusahaan cenderung didasarkan pada kekuatan brand.
David Aaker, Profesor ahli pemasaran, menggambarkan bahwa brand terdiri dari dimensi yang berbeda-beda, dengan brand identity sebagai pusat utamanya. Brand identity berbicara tentang bagaimana konsumen mempersepsikan suatu brand dan nilai-nilai yang diasosiasikan dengannya. Brand yang kuat pastilah mengkomunikasikan identitas brand-nya dan menghubungkan target khalayaknya dengan asosiasi-asosiasi daribrand.
Keuntungan menjadi brand yang kuat yakni perusahaan dapat menjual beragam jenis produk/ servis dan tetap dapat menjaga kontinuitas komunikasi dengan konsumennya. Bahkan memungkinkan perusahaan untuk menjual produk/ servis nya dengan harga tinggi karena konsumen bersedia membayar premium untuk mendapat asosiasi positif dari brand yang dibelinya.
Disney merupakan salah satu brand yang membuktikan hal tersebut. Disney menjual beragam produk untuk anak maupun keluarga. Brand Disney membangun kekuatan, keunikan dan asosiasi yang terpercaya dari brand-nya, di mata konsumen dan karyawannya.
Kita berada di era dimana brand harus berkembang menjadi apa yang disebut “Lovemarks”. Ini berarti menjadi brand yang betul-betul dicintai dengan loyal oleh konsumennya. Status “lovemarks” tergantung dari beberapa faktor: (1) Mystery, selalu harus ada cerita dan mitos seputar brand. (2) Sensuality, brand di era ini perlu melibatkan semua pancaindera,(3) Intimacy, membangun dialog, passion, empati dan bukan hanya komunikasi satu arah.