Fitrah lain dari manusia adalah keinginan untuk dipuji atau disanjung. Fitrah manusia ini dapat Anda manfaatkan untuk meningkatkan hubungan dengan orang lain.
Namun, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam melakukannya.
Hal pertama yang harus Anda pastikan ketika memuji seseorang adalah memberikannya dengan tulus, bukan karena maksud apapun. Kadang, seseorang dapat menilai dan merasakan sebuah pujian itu tulus atau tidak.
Hal yang tidak kalah penting namun tidak dipahami oleh banyak orang adalah pujian harus ditujukan pada perbuatannya, bukan pada orangnya. Selain terkesan lebih tulus, hal ini juga akan menghindarkan diri Anda dari sesuatu yang keliru dan juga memalukan.
Begitu juga ketika Anda harus mengkritik seseorang, kritiklah perbuatannya, bukan orangnya. Pastikan bahwa kritikan yang Anda berikan bersifat korektif, bukan bermaksud untuk menghukum, memperingatkan, mempermalukan atau memaksakan ide Anda.
Selain itu, Anda juga harus mempertimbangkan tempat dan situasi ketika memberikan kritikan.
Jangan sekali-kali mengkritik seseorang di depan umum atau di tengah keramaian. Hal ini akan membuat mereka kehilangan muka dan nantinya akan membenci Anda. Kritiklah mereka secara pribadi dari hati ke hati.
Sebelum memberikan kritikan, pujilah mereka terlebih dahulu. Hal ini akan sedikit mengurangi dampak kritikan yang Anda berikan kepada mereka secara psikologis karena hal ini akan memberi kesan bahwa mereka masih dihargai.
Terakhir, sampaikanlah koreksi atas kesalahan yang mereka perbuat. Mengkritik tanpa memberikan koreksi dan solusi merupakan suatu hal yang sia-sia dan tidak berguna. Setelah Anda menyampaikan kritikan, akhirilah dengan kata-kata yang bersahabat.
“Salah satu fakta tragis dalam hubungan antar manusia adalah kegagalan orang-orang untuk menyadari bahwa apa yang mereka berikan para orang lain akan mereka dapatkan kembali dari mereka”.
Les Giblin