Pemimpin yang hebat dan mumpuni dibentuk melalui tiga hal yaitu pengalaman, pendidikan dan karakter. Pengalaman ketika berada di masa-masa susah membuat seorang pemimpin memiliki daya tahan yang kuat. Pemimpin juga dibentuk dari pendidikan yang ia peroleh baik melalui sekolah formal, pelatihan atau bacaan.
Hal ketiga yang membentuk seorang pemimpin adalah karakter kepemimpinan yang diperoleh dari pengalaman dan pendidikan.
Ada tujuh karakter kepemimpinan yang harus Anda miliki jika ingin menjadi seorang pemimpin hebat, yaitu:
Sebagai seorang pemimpin, Anda harus mau meluangkan waktu untuk mendengarkan masukan dan umpan balik dari para pengikut. Masukan dan umpan balik ini bisa jadi positif atau negatif. Seorang pemimpin juga harus menghormati apa yang disampaikan orang lain meskipun berbeda dengan pemikirannya.
Seorang pemimpin juga harus memiliki wibawa di hadapan para pengikutnya. Kewibawaan ini tidak terbentuk seketika melainkan melalui proses yang panjang. Kewibawaan ini diawali dengan sebuah kepercayaan dan dilanjutkan dengan hasil kerja yang luar biasa, independensi dalam pengambilan keputusan, memiliki ketegasan dan juga kerendahan hati.
Sukses dalam tahap eksekusi juga merupakan sebuah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Eksekusi yang sukses membutuhkan perencanaan yang matang, pengawasan berkala, fleksibilitas tinggidankedisiplinan.Terakhir, eksekusi juga membutuhkan kecepatan.
Seorang pemimpin juga harus memiliki kemampuan interpersonal yang baik. Kemampuan interpersonal adalah kemampuan dalam berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain. Kemampuan ini dapat Anda latih dengan cara murah senyum, gemar menyapa rekan kerja, memahami komunikasi baik verbal maupun non verbal dan bersikap proaktif.
Hal yang juga tidak kalah penting yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah kemampuan dalam mengambil keputusan. Dalam mengambil sebuah keputusan seorang pemimpin harus mampu menyerap aspirasi dari orang lain, mempertimbangkan setiap masukan dan siap bertanggung jawab dengan keputusan yang sudah diambil.
“Untuk menjadi pemimpin, seseorang harus berani dan mampu menerima “tonjokan” agar pekerjaan yang dikerjakan bisa selesai atau ide yang diperjuangkan bisa diterima ”
Handry Satriago