Tua memiliki kesan yang negatif, yang cenderung diasumsikan sebagai “melemah”. Namun, ada juga masa tua yang sukses “tua bersinar”, yakni semakin tua semakin meriah. Succesfull aging adalah penelitian yang memungkinkan hal tersebut terjadi.
Dalam arti positif, succesfull again bermanfaat besar bagi pengurangan biaya medis dan biaya perawatan. Faktanya, tidak sedikit orang lanjut usia dengan vitalitas tinggi.
Contohnya, Nabuto Shioya yang menyebarkan cara bernapas sehat hasil buat pikirannya sendiri yang ia sebut sebagai “pernapasan spiritual”.
Meskipun usia beliau sudah 99 tahun, tapi sampai sekarang setiap hari beliau memukul sekitar 100 bola golf, seminggu sekali beliau ikut kursus golf dan melakukan satu putaran. Saat usia 94 tahun, beliau berhasil melakukan age-shooting dengan skor yang lebih rendah dari usianya.
Dalam masyarakat usia lanjut, orang-orang usia lanjut yang hanya berbaring dan mengalami demensia (pikun) memang bertambah, tetapi di lain pihak orang-orang bersemangat tinggi seperti beliau juga bertambah. Dan orang seperti beliau memiliki semangat besar, fleksibel, berpandangan luas, dan kemauan untuk terus belajar.
Psikis dan fisiknya kaya, memiliki nilai dan kepuasan hidup, meski sudah tua namun bersemangat hidup selayaknya masa muda.
Jadi, konkretnya apa yang diteliti dalam successful aging? Salah satunya ialah panduan olahraga yang membuat siapa pun bisa awet muda.
Seperti berjalan kaki 10 ribu langkah per hari bisa mencegah penyakit yang berkaitan dengan gaya hidup. Dengan olahraga, kerja gen yang terkait ialah metabolisme unsur tulang menjadi aktif, tapi yang dipikirkan bukan hanya kesehatan fisik, melainkan juga kesehatan jiwa.
Karena tanpa pemenuhan sisi kejiwaan seperti nilai hidup, tujuan hidup, dan keinginan untuk hidup yang lebih bermanfaat, tidak mungkin bisa sukses di masa tua. Agar “mati dengan bernilai” tubuh dan jiwa harus sehat dan untuk itu diperlukan ilmu jiwa dan juga ilmu medis ini.
Sehingga succesfull aging tidak berlawanan dengan kematian, melainkan menyambutnya dengan cara yang benar.
Karena succesfull aging menggunakan ilmu psikosomatik untuk menyongsong “akhir yang bahagia”. Yakni tidak menyambut kematian dengan kesan yang menakutkan, melainkan menyiapkan dengan persiapan yang terbaik.