Untuk mendukung budaya, perusahaan juga memerlukan nilai-nilai (values) yang dapat mendorong perilaku dan kebiasaan karyawan.
Nilai-nilai adalah perwujudan dari budaya ke dalam sebuah kode etik dan peraturan yang disepakati semua orang. Perusahaan dengan budaya yang kuat memiliki nilai-nilai yang menjadi dasar dari proses dan sistem kerja mereka.
Berbagai cara dapat digunakan untuk mengomunikasikan dan menginternalisasi nilai-nilai perusahaan.
Pertama, perjelas perilaku yang diharapkan dan tidak diharapkan hingga semua orang mengetahuinya. Selanjutnya, kompetisi juga dapat menjadi cara untuk mendorong perilaku yang diinginkan. Cerita, simbol, atau tagline juga bisa menjadi pengingat yang baik untuk nilai-nilai.
Hal lain yang diperlukan untuk membangun budaya yang kuat adalah saling menghormati. Pemimpin yang menunjukkan rasa hormat dan menghargai timnya akan lebih efektif untuk mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki setiap anggota timnya.
Sebaliknya, pemimpin yang sering melampiaskan kemarahan kepada anggota timnya akan menciptakan ketakutan dan ketidaknyamanan.
Beberapa cara dapat dilakukan untuk membangun lingkungan yang saling menghormati.
Pemimpin harus belajar untuk mengatur nada bicara dan susunan kalimatnya. Metode MRI, most respectful interpretation (interpretasi paling terhormat), dapat digunakan. Caranya dengan membiasakan diri Anda untuk mengatur susunan kalimat Anda secara berbeda agar tidak menyinggung orang lain.
Selain itu, pemimpin juga harus menemukan cara lain yang menyenangkan untuk menggantikan pelampiasan amarah, namun tetap dipahami sebagai bentuk kekecewaan atau hukuman. Misalnya dengan menyuruh orang yang membuat kesalahan untuk membelikan cemilan atau es krim bagi rekan yang lain.