Saat memikirkan perusahaan start-up, Anda pasti membayangkan perusahaan yang memiliki tim yang solid serta mempunyai arahan yang sama. Mereka tidak memiliki dinding pemisah antar departemen dan jarang sekali ada politik dan birokrasi.
Selain itu, setiap orang di dalamnya juga siap belajar dengan cepat dan mau menerima tanggung jawab baru, karena mereka memang ingin dan bersemangat melakukan pekerjaan mereka, bukan hanya karena tanggung jawab.
Namun, pertumbuhan perusahaan seringkali bekerja berlawanan dengan karakter-karakter tersebut. Pertumbuhan perusahaan mendorong penambahan jumlah karyawan, yang membuat pemisah antar departemen terbentuk, disengaja maupun tidak.
Selain itu, proses kerja yang semakin stabil membuat karyawan menjadi nyaman. Mereka pun mulai membangun spesialisasi dan fokus pada pekerjaan mereka saja. Dan yang paling gawat, sikap mengambil risiko berubah menjadi menghindari risiko.
Untuk menjaga semangat inovasi dan karakter startup, perusahaan harus membentuk budaya perusahaan yang kuat sejak awal. Entah itu inovasi, kecepatan bertindak, dedikasi serta karakter apapun yang ingin dibangun perusahaan, semua berawal dari budaya perusahaan.
Tanpa budaya yang kuat, karyawan dengan mudah akan melupakan bahwa mereka adalah bagian dari perusahaan dan mulai mengejar ego pribadi atau larut dalam kenyamanannya sendiri.
Memiliki tujuan bersama adalah satu faktor penting dalam membentuk budaya yang kuat. Dan untuk membangun kepercayaan sekaligus memotivasi semua orang di perusahaan, kesederhanaan menjadi kunci. Rencana yang jelas dan sederhana akan mendorong orang untuk bergerak ke arah yang sama, sehingga mendorong kerjasama tim yang baik.
Sebuah perusahaan ataupun tim dapat bekerja dengan baik apabila mereka mengetahui kemana mereka akan pergi dan bagaimana mencapai tujuan tersebut.
Sebuah rencana berbeda dengan sebuah misi. Sebuah misi, yang biasanya dibentuk dengan kata-kata sederhana yang kuat, dapat menginspirasi karyawan. Namun misi tersebut harus disertai dengan rencana yang jelas.
Sebuah rencana yang jelas harus bisa dipahami semua orang, sehingga mereka paham apa yang harus dilakukan untuk mencapai misi dan tujuan akhir. Selain itu harus jelas pula bagaimana cara mengukur pencapaian mereka.
Untuk memastikan rencana perusahaan Anda efektif, jaga agar rencana tersebut sederhana dan tidak terlalu banyak. Angka yang optimal adalah tiga, karena apabila lebih dari tiga, maka karyawan tidak akan bisa menghapalnya.
Rencana perusahaan perlu diturunkan menjadi rencana individu setiap karyawan. Metode MORPH dapat Anda gunakan.
Mission (Misi) menjelaskan mengenai misi karyawan di perusahaan. Objectives (Tujuan) menjelaskan tiga hingga lima tujuan yang ingin dicapai. Result (Hasil) menjelaskan pengukuran yang akan digunakan untuk mengevaluasi hasil. People (Orang) menjelaskan perubahan apa saja yang diperlukan karyawan. Dan terakhir, How (Bagaimana) yaitu evaluasi terhadap pencapaian setiap orang.