Alur presentasi sangat penting untuk membantu audiens dalam memahami apa yang ingin Anda sampaikan. Seperti halnya pentas drama, presentasi terdiri atas beberapa babak. Babak pertama dilakukan dengan membuat pembukaan yang kuat. Pastikan sebelum menyampaikan materi, Anda mampu menangkap perhatian audiens.
Beberapa teknik pembukaan yang bagus antara lain dengan menggunakan alat bantu (contoh: uang, hewan, dsb.), melontarkan pertanyaan berupa masalah yang mana presentasi Anda merupakan jawabannya, memuji audiens, memberi fakta mengejutkan, atau memberikan kutipan serta humor yang akan dikembangkan dalam pembahasan.
Babak kedua ialah pembahasan. Beberapa teknik menyusun alur pembahasan, antara lain:
Untuk memperkuat pesan, Anda dapat menyertakan anekdot, menampilkan fitur dan statistik maupun video, menjabarkan studi kasus, atau melontarkan humor yang relevan. Penggunaan kata-kata yang indah (contoh, pernyataan yang menggunakan majas) juga dapat menambah minat audiens.
Babak terakhir ialah menyajikan penutup yang berkesan. Bagian ini terdiri atas review poin-poin pembahasan dan dilengkapi dengan aksi terakhir untuk menutup.
Aksi yang dapat Anda lakukan di antaranya adalah membuat audiens mengucapkan ikrar, minta audiens menyanyikan lagu, melontarkan pantun, mengutip pernyataan tokoh terkenal, atau bercerita singkat untuk menekankan kembali poin-poin yang Anda sampaikan sebelumnya.
“Jika Anda sudah mengawali dengan baik, Anda harus menutupnya dengan sempurna.”
Ongky Hojanto