Checklist harus dirancang dengan cermat agar memudahkan penggunanya. Ada checklist yang baik dan ada pula checklist yang buruk.
Sebuah checklist yang buruk biasanya kata-katanya terlalu panjang, sulit diterapkan, dan tidak praktis digunakan. Checklist yang demikian biasanya dibuat oleh orang-orang yang duduk di belakang meja dan tidak terlalu mengenal situasi tempat mereka menerapkanya.
Sedangkan checklist yang baik adalah checklist yang tepat guna. Biasanya checklist jenis ini bersifat efisien, langsung tepat menuju sasaran, dan mudah digunakan dalam berbagai situasi sulit, misalnya ketika seorang pilot harus memutuskan sesuatu secara cepat dan tepat.
Selain itu, checklist juga dapat membantu para pakar untuk mengingat kembali suatu hal yang bersifat kompleks. Untuk membuat sebuah checklist baru dari awal, Anda harus memilih terlebih dahulu jenis mana yang sesuai dengan situasi Anda.
Pertama, buatlah checklist dengan kata-kata yang tidak panjang. Kedua, usahakan agar checklist tersebut terdiri atas lima hingga sembilan langkah yang disesuaikan dengan batas memori Anda.
Ketika Anda membuat checklist, Anda harus mendahulukan langkah-langkah yang paling berbahaya. Biasanya hal ini sering terlupakan dan terlewatkan. Pastikan Anda menggunakan bahasa yang sederhana dan lazim digunakan dalam profesi Anda, juga dengan menuliskan atau menggunakan font yang mudah dibaca.