Industri kontruksi mengharuskan setiap pekerjaan harus dikerjakan secara benar dalam situasi yang benar-benar kompleks. Mereka membutuhkan strategi untuk memandatkan kekuasaan kepada banyak orang.
Mereka harus mendiktekan perintah kepada para pekerja untuk memastikan bahwa mereka bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan.
Ketika pengetahuan yang dibutuhkan melebihi kemampuan yang dimiliki oleh satu orang dan ketika ketidakpastian lebih berkuasa, maka upaya dalam mendiktekan setiap langkah bisa saja mengalami kesalahan.
Dalam masalah ini, industri kontruksi memanfaatkan strategi Checklist untuk memudahkan mereka bekerja dalam situasi yang kompleks. Dengan menggunakan checklist, mereka akan mudah beraksi dan beradaptasi karena pada dasarnya manusia membutuhkan ruang untuk itu.
Para penggiat industri kontruksi telah melakukan kodifikasi atas pemahaman dalam membangun gedung pencakar langit ke dalam sejumlah checklist sederhana. Mereka menjadikan manajemen yang kompleks tersebut sebagai rutinitas kegiatan yang bisa berjalan secara otomatis.
Karena sebuah rutinitas memerlukan keseimbangan antara sejumlah sifat berharga seperti: kebebasan dan disiplin, keahlian dan protokol, kemampuan khusus dan kerja sama kelompok.
“ Dalam kondisi kompleksitas, selain berperan sebagai alat bantu, checklist juga diperlukan untuk meraih keberhasilan.”
Atul Gawande