Sejak hasil-hasil checklist pembedahan yang aman telah dipublikasikan oleh WHO, lebih dari belasan negara menggunakan checklist yang mereka terapkan pada semua rumah sakit di negaranya masing-masing.
Pada akhir 2009, lebih dari 2.000 rumah sakit di dunia menerapkan checklist . Sementara yang lainnya sedang menuju ke arah sana. Checklist tidak hanya digunakan di dunia kedokteran saja, melainkan hampir semua bidang sudah menggunakan strategi ini.
Seperti yang dilakukan oleh Mohnish Pabrai, managing partner di Pabrai Inventment Funds di Irvine, California. Pabrai adalah salah satu investor besar yang mengelola portofolio. Pabrai menemukan bahwa ia telah membuat kesalahan-kesalahan dalam menangani kompleksitas.
Kemudian ia merancang sebuah daftar periksa atau checklist untuk melindunginya dari kesalahan-kesalahan fatal. Checklist yang ia gunakan sangat membantunya dalam membuat keputusan yang cepat dan metodis dalam berinvestasi.
Ia sanggup mengandalkan analisisnya sehingga dalam satu tahun rata-rata investasinya naik lebih dari 160 persen.
Contoh lain juga ditemukan pada penerbangan 1549 US Airways yang mengangkut 155 penumpang. Ketika berada pada ketinggian 3.000 kaki, pesawat berpapasan dengan iring-iringan angsa yang membuat mesin jet nya mendadak mati.
Pilot dan kopilot secara bergantian memegang kendali pesawat, mengelola perlengkapan penerbangan, dan bergantian membacakan checklist. Mereka berhasil selamat dengan tetap berpegang teguh pada prosedur-prosedur vital meskipun berada dalam tekanan yang luar biasa.
Mereka tidak perlu berimprovisasi, mereka cukup menghayati cara bekerja dalam situasi yang komplek dan sangat gawat. Sesuai dengan prosedur yang ada di dalam daftar checklist yang sudah dibuat.