Buku

Pendidik Karakter di Zaman Keblinger

Mengembangkan Visi Guru sebagai Pelaku Perubahan dan Pendidik Karakter
By Doni Koesoema A.
<
>
4 dari 7

Perubahan tidak dapat terjadi tanpa adanya kebebasan. Begitu pula perubahan guru, guru harus memiliki kebebasan untuk menentukan identitas dan otoritasnya sendiri. Pada dasarnya, ada dua jenis kebebasan dalam perubahan yaitu kebebasan aktif dan kebebasan pasif.

Kebebasan aktif berasal dari diri sendiri. Sementara itu, kebebasan pasif berasal dari faktor dari luar.

Untuk berubah, guru harus memiliki kebebasan aktif yang juga diselaraskan dengan kebebasan pasif. Artinya, guru harus memahami visi dan nilai-nilai hidup yang dimilikinya serta menyelaraskannya dengan tuntutan negara dan masyarakat akan profesinya.

Visi dan nilai ini akan terwujud jika sang guru memiliki integritas dalam menjalankan profesinya.Tantangan pendidikan kita saat ini sangatlah besar.

Pendidikan kita dihadapkan pada empat perpecahan yaitu pemisahan antara kepala dengan hati, fakta dengan perasaan, teori dengan praktik, dan pengajaran dengan pembelajaran. Integritas guru sangatlah dibutuhkan untuk menghadapi tantangan-tantangan ini.

Selain itu, guru juga harus bijak dalam mengembangkan otoritasnya. Otoritas berhubungan dengan kemartabatan.

Pada dasarnya, kemartabatan seorang guru berasal dari dua sumber, yaitu kemartabatan yang secara alami diberikan komunitas dan kemartabatan yang berasal dari dirinya sendiri.

Kemartabatan yang berasal dari komunitas bersifat palsu dan semu karena guru tidak harus mengusahakannya. Sementara itu, kemartabatan yang diusahakan oleh guru atas visi dan nilai hidup yang diyakininya mampu menjadikannya sebagai agen perubahan dan pendidik karakter.

Perubahan akan bertahan lama dan kontinyu jika guru mampu memahami hakikat dari perubahan itu sendiri. Selain itu, perubahan yang ia lakukan haruslah berasal dari dirinya sendiri, bukan karena paksaan dari pihak luar.

Selain itu, perubahan yang berkelanjutan juga dipengaruhi oleh kesamaan makna yang ada dalam komunitas guru. Guru pun harus dewasa dalam menanggapi isu perubahan.

Guru harus menjadi seseorang yang mau menerima ide perubahan dan mencari solusi kreatif jika terjadi konflik ketika perubahan itu diwujudkan.

Agar gagasan perubahan tidak terhenti, pembuat kebijakan harus mengurangi beban kerja guru yang kadang tidak masuk akal, tidak substansial yang malah membuat guru kelelahan dan kehilangan kreativitas. Pun, pembuat kebijakan harus memperhatikan jenjang karier dan kondisi finansial guru agar hidup guru lebih terjamin.

<
>
4 dari 7
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Buku
Astrid Savitri
Kita Semua Bisa Jadi Influencer!
Buku
Paula Rizzo
Menggunakan To-Do List untuk Mencapai Performa yang Lebih Produktif, Sangat Sukses, dan Tanpa Tekanan
Buku
Asrul Right
Kok Masih Mau Jadi Guru Biasa-Biasa?
Buku
Sesilia Peranginangin
11 Sikap dan Tindakan untuk Menjadi Juara dalam Karier dan Bisnis
Buku
Jakob Lusensky
Mendayagunakan Kekuatan Musik untuk Membawa Konsumen Menjadi Fans dan Membangun Kesuksesan Brand
Buku
Makoto Shichida
Kekuatan Pikiran yang Dapat Mengubah Hidup Manusia