Berdamai dengan Diri Sendiri (2017) memberikan sebuah jawaban dari berbagai masalah terkait identitas diri yang kini menjadi sebuah tanda tanya besar. Di dalam buku ini, Anda akan belajar untuk menerima apa adanya, berdamai dengan ketidaksempurnaan, dan berdamai untuk menjadi diri sendiri.
Siapa penulis buku ini?
Muthia Sayekti merupakan alumni Sastra Inggris dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Ia adalah mahasiswa berprestasi Fakultas Sastra UNS. Tulisan antologi pertamanya pernah dimuat di dalam buku Mengejar Cahaya Surga dan juga menjadi penulis dalam serial Cahaya. Buku lain yang ia tulis adalah The Art of Listening.
Untuk siapa buku ini?
Para remaja yang sedang mencari jati diri. Siapapun yang ingin memiliki hati yang damai. Siapa pun yang ingin belajar untuk menerima apa adanya.
Seni untuk menerima segala kelebihan dan kekurangan pada diri sendiri
Dalam kehidupan modern ini, manusia menghadapi masalah-masalah baru yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi, salah satunya adalah krisis identitas. Krisis identitas mengakibatkan berbagai hal negatif, seperti hilangnya identitas dan rasa tidak damai dalam diri.
Buku ini bisa menjadi obat sekaligus jawaban akan berbagai permasalahan tersebut. Berdamai Dengan Diri Sendiri menjawab permasalahan krisis identitas dan juga memberi cara untuk menjadi pribadi yang otentik.
Dalam Pimtar ini, Anda akan menjadi diri yang lebih damai dan bahagia dengan cara berdamai dengan ketidaksempurnaan, mencari potensi diri yang terpendam, hingga cara memandang potensi orang lain.
Hal-hal menarik yang akan Anda pelajari dari buku ini antara lain: