Hampir semua negara saat ini melakukan manajemen reputasinya. Apa yang membedakan image dari suatu negara ialah ketika mereka berdedikasi untuk membangun gagasan baru, kebijakan, aturan, produk, servis, perusahaan, bangunan, seni dan ilmu.
Ketika inovasi tersebut membuktikan suatu keunggulan tentang negara, disanalah reputasi mulai terbangun dan terpelihara. Tidak hanya inovasi menjadi lebih efektif dalam meningkatkan reputasi, tetapi juga menjadi cara yang lebih bijak dalam pengeluaran anggaran.
Pemerintah tidak seharusnya melakukan hanya untuk alasan branddan image saja. Tapi harus pula ada sesuatu yang jelas tentang inovasi tersebut, konsep dan delivery serta arah yang secara bertahap menggerakkan negara dari image yang diwariskan menuju the one it needs and deserves.
Manajemen brand harusdiperlakukan sebagai komponen dalam kebijakan nasional, bukan hanya sebagai ‘campaign’ yang terpisah dari perencanaanpemerintah atau pengembangan ekonomi.
Apabila manajemen branddiletakkan hanya pada hal ‘komunikasi’ dan ‘public affairs’, hanya sedikit hal yang dapat dilakukan. Tapi bila itu menjadi bagian pembuatan kebijakan dan menjadi mutlak, maka itu dapat mengakselerasi perubahan secara dramatis.
Masing-masing negara tentu mengadopsi strategi yang berbeda-beda dalam menghadapi tantangan yang mereka jalani. Semakin banyak negara di dunia berupaya membangun nation branding sebagai cara mendiferensiasikan dirinya dengan negara lain di dunia dan untuk memperkuat kinerja ekonomi, khususnya dalam kaitan dengan eksport, investasi dan pariwisata.
Beberapa negara yang mengakui dan menunjukkan bahwa strategi nation-branding sangat layak untuk dibangun dan dipelihara misalnya Jerman, Korea Selatan, New Zealand, Skotlandia, Mesir, Inggris dan Spanyol.
Korea Selatan berhasil menarik perhatian besar saat menjadi co-host 2002 FIFA World Cup.Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Korea Selatan, saat itu, mengumumkan rencana jangka panjang untuk meningkatkan pengakuan internasional, termasuk mendorong ekspor dari produk-produk dengan nama brand Korea.
Strategi manajemen brand dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan untuk lima tujuan, yakni: