Terkadang untuk mendapatkan keuntungan bisnis yang besar, seseorang melakukannya dengan merugikan orang lain. Mereka menggunakan cara agar mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan mengeluarkan sumber daya sesedikit mungkin.
Berbeda dengan masyarakat Swedia yang lebih memilih untuk menjalankan bisnis dengan cara saling mendapatkan keuntungan di antara kedua belah pihak. Mereka menggunakan cara lagom dengan memanifestasikan diri mereka di dalam lingkungan kerja dan bisnis yang mereka jalankan.
Hal tersebut juga terdapat dalam pepatah orang Swedia menyatakan bahwa, “sebuah bisnis dikatakan bagus apabila kedua pihak diuntungkan. ”Tentu hal itu, tidak terlepas sebagai upaya untuk membangun pekerjaan dan bisnis yang berorientasi pada loyalitas dan kepercayaan.
Lagom menginginkan agar setiap orang memperlakukan pekerjaan dengan etika kuat dalam bingkai keadilan, loyalitas, dan kepercayaan. Kebaikan kolektif menjadi tolak ukur dalam menjalankan suatu pekerjaan. Dengan demikian, lagom lebih memilih logika daripada emosi, memilih perbuatan daripada janji.
Karena itu, kredibilitas yang dibangun tergantung pada tindakan untuk menyelesaikan apa yang dikatakan akan diselesaikan. Jadi dengan lagom, Anda akan belajar berkata tidak, jujur pada kemampuan yang Anda miliki, tetapkan ekspektasi, seringlah mendelegasikan, dan selesaikan lebih sedikit tugas, namun lakukan semuanya dengan sangat baik.