Banyak kebudayaan di dunia yang mungkin lebih terbuka, bahkan secara terang-terangan lebih membanggakan diri atau memamerkan suatu kemenangan secara berlebihan. Tidak demikian dengan lagom yang akan menuntun Anda untuk lebih bisa menahan emosi dalam merayakan suatu kemenangan. Tidak berlebihan!
Tentu hal tersebut tidak terealisasi secara instan, orang-orang Swedia telah menanamkan lagom kepada anak-anaknya sejak usia dini. Mereka mengajarkan beragam skenario, untuk tidak bersaing. Mereka juga mengajarkan bahwa tidak boleh merasa lebih baik daripada orang lain, karena yang lebih penting adalah keikutsertaan.
Jika ada yang sombong dan sering memamerkan diri, mereka akan dikecam. Hal itu yang membuat beban rasa adil yang menyertai etos akan berjalan dengan terampil dalam menekan kerangka emosi yang berlebihan pada masyarakatnya.
Dengan menggunakan konsep lagom, Anda bisa menghalangi konsumsi dan keegoisan yang mencolok, dan bisa memastikan seluruh tim atau kelompok akan mendapatkan bagian yang adil dan bisa berdampak pada tingkat kepercayaan antar sesama.
Lain halnya jika kesombongan terus dilakukan, maka bisa saja akan mengikis ekspektasi dalam dunia kerja dan tanpa disadari membuat orang akan menjalankan kinerja secara berlebihan untuk mencapai target tertentu, sehingga jika target tersebut tidak bisa tercapai sesuai dengan yang dijanjikan, maka bisa saja kepercayaan akan hilang.
Lagom melihat akan adanya potensi yang bisa merugikan atas hilangnya kepercayaan. Hal ini yang mendorong masyarakat Swedia untuk melakukan sesuatu secara tidak berlebihan, dan menghindari perbuatan-perbuatan seperti membangga-banggakan atau memamerkan dirinya.