Gaya hidup orang-orang Swedia yang terkait dengan lingkungan dan alam ini sudah ditanamkan dan terus disampaikan sejak usia dini. Hal tersebut tidak terlepas dari proteksionisme penuh cinta terhadap alam yang telah mereka dapatkan selama bertahun-tahun.
Sejak dini, sekolah-sekolah di Swedia mengenalkan alam dalam konsep pembelajaran anak usia 4-7 tahun (pre-school) dengan metodologi yang dinamakan Skogsmulle. Metodologi ini mengajarkan anak untuk mengenal alam melalui beragam permainan tentang tanaman dan binatang langsung di hutan-peny.
Selain itu, pada tempat penitipan anak atau taman kanak-kanak di Swedia, biasanya akan memberikan pakaian tebal kepada anak-anak agar mereka banyak menghabiskan waktu di luar ruangan dengan bermain salju selama berjam-jam.
Fenomena tersebut tidak hanya tentang aktivitas fisik saja, lebih jauh daripada itu adalah mereka mengenalkan dan mengajarkan kepada setiap warga negaranya agar senantiasa sadar akan lingkungan. Menurut lagom, kita meminjamkan planet ini dari anak-cucu kita, jadi kita harus mengembalikan dalam keadaan yang tidak menurunkan kualitas hidup mereka di masa yang akan datang.
Kondisi tersebut, juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah melalui kebijakan dan undang-undangnya, seperti meliburkan sekolah antara akhir Februari dan awal Maret, di mana waktu tersebut adalah peringatan tradisi budaya mereka yang dikenal dengan sportlov. Tradisi yang dilakukan untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarga di alam bebas dan juga ikut berpartisipasi dalam berbagai aktifitas fisik di luar ruangan.
Atas dasar itulah, orang-orang Swedia sangat menghargai sumber daya alam dan melakukan pemeliharaan secara hati-hati dan tidak terputus. Hal inilah yang menjadi inti dari menjaga dan memelihara lingkungan secara keberlanjutan.
“Jangan menghakimi segala hal yang Anda lihat, jangan percayai semua yang Anda dengar, jangan melakukan semua yang Anda bisa lakukan, jangan mengatakan semua yang Anda ketahui, jangan makan semua yang Anda miliki, jangan biarkan siapa pun tahu isi hati atau isi dompet Anda.”
Pepatah Swedia