Buku

Kiat Praktis Menjadi Penulis Kreatif & Produktif

Menjadi Penulis Kreatif dengan Praktik Menulis Berbagai Genre Tulisan
By Heru Kurniawan
<
>
7 dari 8

Puisi itu apa? Puisi adalah ungkapan perasaan atau ekspresi perasaan yang dituliskan dengan bahasa yang indah. Lantas, bahasa yang indah sebagai syarat puisi yang baik itu seperti apa? Untuk menjawabnya, Anda perlu mengetahui karakteristik puisi itu sendiri.

Pertama, diksi. Yakni pilihan kata (media pengungkapan pengalaman indah dalam bentuk kata-kata). Anda bisa memilih, memilah, dan menentukan kata yang tepat untuk mengungkapkan isi hati. Jadi, kreativitas menulis puisi adalah kreativitas memilih diksi.

Bagaimana kata-kata yang singkat, pendek, dan sederhana bisa menggambarkan pengalaman, perasaan, imajinasi, bahkan keindahan banyak hal. Luar biasa, bukan? Misalnya, seperti penulis Chairil Anwar yang karyanya selalu memiliki makna filosofi yang dalam.

Nah, untuk kalimatnya sendiri, puisi itu ritmis-semantik, yakni kalimat dalam puisi selalu menekankan pada aspek ritmis (bunyi) dan semantik (makna). Karena penekanan dua aspek inilah kalimat dalam puisi biasanya tidak logis dan tidak sistematis sebagaimana kalimat pada bahasa sehari-hari dan formal.

Dalam tradisi tulisan formal, kalimat puisi dianggap bersifat defamiliar (tidak akrab). Misalnya, seperti kalimat puisi: jerit jam kugenggam di rumah cahaya ini. Kalau dalam bahasa formal, bagaimana mungkin jerit jam bisa digenggam? Tetapi itulah justru yang menjadi ciri khas dan karakteristik puisi.

Dan dengan ketidaklogisan tersebut, kalimat tersebut menjadi lebih bermakna (bermakna lebih; surplus meaning). Jadi, kalau Anda bertanya, “Bagaimana kalimat puisi itu?” Maka jawaban yang paling sederhana ialah kalimat yang tidak logis dari aspek strukturnya.

Sedangkan jawaban yang lebih rinci, ialah kalimat yang dimaksudkan untuk tujuan ritmis, semantik, dan satu lagi: estetik. Kalau soal estetik, maka kalimat puisi sering “menyimpang” atau diungkapkan-secara-tidak-langsung. Maka dikenal adanya puisi satire (bermakna sindiran secara halus).

Di sinilah kreativitas dalam “berkata-kata” dapat diuji. Ada juga puisi dalam bentuk tipografi. Yakni berkaitan dengan bentuk penulisan puisi yang menyangkut pembaitan-enjambemen, penggunaan huruf dan tanda baca, serta bentuk bait. Itulah yang membedakan puisi dengan bentuk prosa dalam genre sastra. Kini, saatnya Anda berekspresi dengan menulis puisi.

“Apa yang kalian tulis, yang kalian maksud sebagai puisi, maka sesungguhnya itu adalah puisi.”

Heru Kurniawan

<
>
7 dari 8
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Video
Dean Furness
Fokuslah pada diri Anda dan menangkan tantangan
Buku
Asrul Right
Kok Masih Mau Jadi Guru Biasa-Biasa?
Buku
Greg S. Reid
Kekuatan dari Sebuah Ketekunan
Buku
Keen Achroni
Dari Hobi Menjadi Pundi-pundi
Buku
Simon Sinek
Cara Pemimpin Besar Menginspirasi Orang untuk Bertindak
Buku
Charles Duhigg
Mengapa Kita Melakukan Apa yang Kita Lakukan dalam Hidup dan Bisnis