Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak, yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak, bukan yang lain.
Makanan yang berlemak, kurang olahraga, obesitas (kegemukan), merokok dan stres merupakan hal-hal yang dapat meningkatkan resiko stroke.
Oleh sebab itu, perbanyaklah makan sayur, buah segar, dan makanan yang berserat. Olahraga yang dilakukan secara teratur, misalnya lari pagi dan berenang akan mengurangi resiko terkena stroke.
Kolesterol dalam batas wajar dibutuhkan oleh tubuh sebagai prekusor bagi sintesis asam empedu (untuk mencerna lemak) dan beberapa hormon.
Adapun yang menjadi masalah adalah ketika Anda mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kolesterol di dalam tubuh Anda menjadi berlebihan. Inilah yang menjadikan kolesterol bisa tumbuh menjadi penyakit ganas.
Kadar kolesterol yang tinggi merupakan faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Selain itu kolesterol sangat potensial menyebabkan arterosklerosis yakni pengapuran dan penimbunan elemen-elemen kolesterol.
Selain makanan, penyebab lainnya ialah berat badan, kurang bergerak, umur dan jenis kelamin, penyakit tertentu seperti diabetes, sejarah keluarga, merokok dan kemungkinan penyebab lainnya.
Penyakit lainnya yang dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, yakni asam urat, darah tinggi, obesitas, maag, kanker, jantung, batu ginjal. Untuk itu, mengonsumsi makanan dengan teliti dan wajar adalah hal yang penting agar terhindar dari potensi penyakit-penyakit tersebut.
“Saat ini, stroke, jantung, darah tinggi dan sederet penyakit ganas lainnya tidak lagi menjadi penyakit orangtua, tetapi sudah sering menyerang anak muda yang usianya masih tergolong produktif.”
Ainun Hidayah