Sudah tahu apa potensi anak Anda? Sekarang saatnya Anda mulai membuat rencana untuk membantu proses pengembangan potensi tersebut.
Namun, perlu Anda ingat, jangan sampai membuat anak merasa tertekan dalam proses tersebut. Hal ini bisa berakibat anak justru menjadi membenci kegiatan yang bertujuan mengembangkan potensinya. Sungguh sayang! Lakukan dengan bijak agar hasilnya maksimal. Bersabarlah pada anak Anda.
Mulailah dengan berpikir terbuka tentang potensi anak. Mungkin potensi yang ia miliki tidak sesuai dengan harapan kita, tapi begitulah adanya. Arahkan dengan bijak. Berikan stimulasi sesuai dengan potensi anak
Jangan khawatir jika terlihat anak memiliki banyak ketertarikan serta minat, sehingga sering berubah-ubah. Umumnya dibawah usia 14 tahun, seorang anak masih mencari apa yang paling pas untuk dirinya. Mungkin saja ia memiliki potensi pada banyak hal, kenapa tidak. Tugas Anda hanyalah mengamati dan mengawasi hingga anak tahu apa yang ia inginkan.
Lakukan evaluasi untuk menentukan mana potensi yang pas untuk dikembangkan. Kuncinya adalah dengan mengamati dan menyimpulkan mana proses yang dijalani dengan gembira.
Jika anak menjalani proses kursus menggambar dengan setengah hati, karena sang ayah juga gemar menggambar misalnya, maka sebaiknya hentikan proses tersebut.
Saatnya mengarahkan. Setelah tahu apa potensi anak, Anda wajib mengarahkan serta mendampingi. Bina hubungan baik dengan anak sehingga ia merasa nyaman dan tak merasa ragu untuk membicarakan apa saja dengan Anda. Termasuk kendala dalam mengembangkan potensinya.
Berikan penghargaan jika ia mencapai suatu keberhasilan, meski sederhana. Namun jika ia berbuat salah, cukup diberi pengertian kesalahan apa yang ia buat serta apa dampak yang timbul.
Jangan pernah menyerah jika ada hambatan dalam proses mengembangkan potensi anak. Tunjukkan bahwa Anda akan selalu mendukungnya.
Sering orang tua merasa menyediakan berbagai fasilitas bagi anak. Padahal, kadang yang disediakan belum tentu sesuai dengan usia serta kebutuhan anak. Coba tahan diri Anda untuk memberikan berbagai fasilitas yang menurut Anda bagus dan wajib dimiliki anak, padahal sesungguhnya belum perlu atau kurang apa bagi perkembangan potensi anak.
“Anak lahir dengan segala keunikan potensi yang antara satu dengan yang lainnya tidaklah sama, bahkan anak kembar sekalipun. Maka dari itu tugas orangtua adalah menyiapkan lingkungan yang memungkinkan potensi-potensi yang dimiliki anak untuk bisa berkembang dengan maksimal.”
Angga Pebria