Banyak orangtua yang salah dalam melakukan pemetaan pada potensi anak. Meski dilakukan tanpa sengaja, dampaknya bisa luar biasa. Misalnya dengan memaksakan anak menyukai hal yang sama dengan yang disukai orang tua.
Apa yang Anda sukai belum tentu disukai anak. Hormati keinginan anak. Biarkan ia memilih dengan bebas. Bakat dan minatnya belum tentu sama dengan Anda. Kebahagiannya versus keinginan Anda.
Bermain juga bermanfaat, jangan batasi anak, cukup diarahkan bagaimana bermain dengan mendapatkan hiburan namun juga mengembangkan potensi diri . Hal ini bertujuan agar Anda tidak menghambat kreativitas anak sehingga tidak optimal perkembangan potensi yang dimilikinya.
Jangan memberikan hadiah secara berlebihan walau alasan cinta anak. Lebih lagi, jangan memberikan hadiah demi memenuhi keinginan anak yang merengek.
Tidak perlu malu atau merasa bersalah jika Anda tidak memenuhi keinginan anak yang dirasa kurang tepat. Anda harus tegas.
Berbicaralah dengan bahasa yang tepat dengan anak, pergunakan bahasa yang mudah dipahami. Berikan penjelasan jika dirasa perlu, tentunya dengan bahasa yang mudah dipahami anak.
Selalu berkata jujur pada anak apapun alasannya. Anak harus memahami segala sesuatu apa adanya. Jika ia jatuh, katakan kenapa ia jatuh, bukan memukul lantai dan menyalahkan atas jatuhnya anak Anda. Sama saja dengan mengajarkan anak mencari kambing hitam untuk segala hal.
Jika ingin meminta anak melakukan sesuatu, pergunakan kata-kata yang baik, jangan memakai nada mengancam. Sebutkan alasan kenapa Anda menginginkannya melakukan sesuatu. Bukan dengan menakutinya dengan ucapan mengancam.
Memahami anak memang bukan hal yang mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Perlu diingat, dalam proses mendidik anak, Anda harus bersikaplah kompak dengan pasangan Anda dalam hal apapun di depan anak.
Anda dan pasangan adalah satu tim! Beri pengertian pada orang sekitar untuk tidak ikut campur dengan cara mendidik yang Anda dan pasangan lakukan. Hal ini untuk menghindari kebingunan pada anak.