Buku

Filosofi Teras

Filsafat Yunani-Romawi Kuno untuk Mental Tangguh Masa Kini
By Henry Manampiring
<
>
2 dari 7

Filosofi Teras berasal dari filsuf bernama Zeno. Kira-kira 300 tahun sebelum Masehi, kapalnya yang berisi barang dagangan mahal karam. Ia terdampar di Athena. Disana ia mengenal filsafat dari guru bernama Crates.

Dari situ ia mempelajari filsafat lain dan kemudian menyebarkan ilmu ke masyarakat. Ia senang mengajar di sebuah teras berpilar, dalam bahasa yunani disebut Stoa. Dari situlah lahir istilah Stoisisme, diterjemahkan menjadi Filosofi Teras.

Dalam Filosofi Teras, ada dua tujuan yang ingin dicapai. Pertama, hidup bebas dari emosi negatif (sedih, marah, cemburu, curiga, baper, dan lain-lain).

Ketentraman ini hanya bisa diperoleh dengan memfokuskan diri pada hal-hal yang bisa Anda kendalikan. Apa yang dapat dikendalikan? jawabannya adalah emosi negatif Anda, bukan faktor eksternal dalam diri Anda.

Tujuan kedua dari ajaran Filosofi Teras adalah hidup dengan kebaikan atau bagaimana Anda hidup sebaik-baiknya seperti seharusnya Anda menjadi manusia. Selanjutnya, ada empat kebaikan utama dalam Filosofi Teras yaitu:

  • Kebijaksanaan : Kemampuan mengambil keputusan terbaik dalam keadaan apa pun;
  • Keadilan : Memperlakukan orang lain dengan adil dan jujur;
  • Keberanian : Berani berpegang pada prinsip yang benar;
  • Menahan diri : Disiplin, kesederhanaan, kepantasan, dan kontrol diri.

Stoisisme ditulis untuk menghadapi masa sulit. Filsafat ini lahir di era penuh peperangan dan krisis di Yunani. Filsafat ini tidak menjanjikan materi atau damai di akhirat, tetapi damai dan tenteram yang kokoh di kehidupan sekarang.

Ketenteraman ini kokoh karena berakar dalam diri Anda. Sekarang, era dimana hoax beredar yang menyebabkan perpecahan di masyarakat, rasanya Stoisisme sama relevannya untuk Indonesia saat ini.

Filosofi Teras adalah filsafat kepemimpinan. Dalam hal ini, kepemimpinan tidak sesempit memimpin tim, organisasi atau perusahaan, tetapi dimulai dari memimpin diri sendiri.

Filosofi ini mengajarkan untuk memprioritaskan mengendalikan diri sebelum mengendalikan kehidupan orang lain. Stoisisme membekali para pemimpin untuk tegar di dalam kegagalan dan rendah hati di saat sukses.

Dalam buku Daily Stoic, ada pemaparan beberapa orang terkenal yang diketahui mempelajari Stoisisme dalam kehidupannya baik berdasarkan pengakuan langsung maupun dari tulisan-tulisannya. Mereka di antaranya adalah mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton, artis Anna Kendrick, aktor Tom Hiddleston, dan penulis J.K Rowling.

Damai dan tenteram ini kokoh karena berakar dari dalam diri kita, bukan pada hal-hal eksternal yang bisa berubah, hancur, atau direnggut oleh kita.

Henry Manampiring

<
>
2 dari 7
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Buku
Brian Tracy
7 Langkah Rahasia untuk Membangun Kebiasaan Sukses dalam Hidup Anda
Video
Tim Harford
Bagaimana Situasi Sulit Bisa Memicu Kreativitas
Video
Tim Urban
Memahami Isi Kepala Para Penunda Pekerjaan
Buku
Paula Rizzo
Menggunakan To-Do List untuk Mencapai Performa yang Lebih Produktif, Sangat Sukses, dan Tanpa Tekanan
Buku
Hernowo Hasim
Mengejar Kebahagiaan dengan Menulis
Buku
Dale Carnegie Training
Kiat Menjadi Orang yang Tak Terlupakan dan Tak Bisa Ditolak