Buku

Filosofi Teras

Filsafat Yunani-Romawi Kuno untuk Mental Tangguh Masa Kini
By Henry Manampiring
<
>
3 dari 7

Hidup selaras dengan alam artinya Anda harus sebaik-baiknya menggunakan nalar, akal sehat, dan rasio karena itulah yang membedakan manusia dan binatang.

Ketika Anda tidak menggunakan nalar, selain Anda menjadi sama dengan binatang, akan rentan merasa tidak bahagia karena Anda tidak selaras dengan alam.

Misalkan ada suatu kejadian ketika Anda membaca sebuah tulisan provokatif di media sosial dan langsung emosi, sehingga Anda  marah-marah di kolom komentar dan segera membagikan tulisan itu ke banyak orang tanpa mengecek dulu kebenarannya.

Dari contoh di atas, Anda sedang tidak menggunakan nalar/rasio dan hanya mengikuti hawa nafsu. Tindakan tadi hanya akan membawa hasil yang negatif.

Stoisisme percaya bahwa sifat alami manusia yang hidup sebagai bagian dari kelompok yang lebih besar. Seorang praktisi Stoa seharusnya hidup secara sosial yaitu tidak mengisolasi diri dari manusia lainnya dan juga berhubungan dengan orang lain secara rasional. Jangan mudah dikuasai emosi negatif seperti marah, iri, dan dengki ketika bersosialisai.

Filosofi Teras melihat segala sesuatu di alam semesta ini sebagai keterkaitan, bagaikan jaring-jaring raksasa, termasuk semua peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan kata lain, kejadian-kejadian yang ada di dalam hidup Anda adalah hasil rantai peristiwa yang panjang, dari peristiwa “besar” sampai peristiwa yang terkesan “remeh” sekalipun.

Ketika Anda tidak sengaja menginjak kotoran kucing di jalanan, maka ini bukanlah sebuah peristiwa acak tetapi hasil rantai banyak peristiwa lain.

Misalnya, si kucing hajat disitu karena memang sudah tidak tahan dan terlihat nyaman untuk kucing. Kemudian, Anda sedang melewati jalanan tersebut dan sibuk memperhatikan status mantan di media sosial sampai tidak memperhatikan jalan dan JREK! Terinjaklah kotoran kucing itu oleh Anda.

Tidak ada peristiwa yang betul-betul “kebetulan”. Sesuatu yang terjadi di masa lalu dan yang sedang terjadi pada detik ini adalah hal tak terhindarkan karena merupakan mata rantai dari peristiwa-peristiwa sebelumnya. Filosofi Teras melihat semua peristiwa hidup sebagai keteraturan kosmos dari peristiwa-peristiwa terkait yang mengikuti aturan alam.

Karena keterkaitan adalah bagian dari “Alam”, maka melawan atau mengingkari peristiwa yang terjadi dalam hidup Anda dianggap sama dengan “melawan aturan Sang Pencipta Alam”.

Jadi, untuk apa menyesali dan memprotes masa lalu? Semua hal terjadi mengikuti aturan “Sang Pencipta”. Melawan atau mengingkari apa yang telah terjadi artinya keluar dari keselarasan dengan Alam dan menyebabkan Anda tidak bahagia.

<
>
3 dari 7
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Video
Arianna Huffington
Pengaruh tidur terhadap kesuksesan
Buku
Daniel Goleman
Mengapa Kecerdasan Emosi Lebih Penting daripada IQ
Buku
Prof. Rhenald Kasali
Menjadi Driver atau Passenger?
Buku
John C. Maxwell
Panduan 90 hari mengoptimalkan potensi pribadi dan potensi profesional Anda
Buku
Simon Sinek
Cara Pemimpin Besar Menginspirasi Orang untuk Bertindak
Buku
Hernowo
Cara Cepat nan Bermanfaat untuk Merangsang Munculnya Potensi Menulis