Setiap orangtua selalu ingin mengajarkan tanggung jawab dan menunjukkan bahwa mereka menyayangi anaknya. Namun, beberapa situasi kadang memaksa Anda untuk melakukan hal yang tidak disukai anak.
Seperti memberi hukuman atau ancaman. Hal ini hanya akan membuatnya ketakutan dan berperilaku buruk. Orangtua sebaiknya mengingatkan anak dengan memberi penjelasan logis sebab akibat yang akan diterima atas tindakannya.
Berbicara pada anak tidak bisa disamakan dengan bicara pada orang dewasa. Ketika anak melakukan kesalahan, menceramahinya panjang lebar hanya akan membuatnya bingung dan merasa tertuduh.
Penting untuk membuat anak nyaman saat berbicara dengan Anda. Merendahkan nada bicara dan pilihan kata yang tepat merupakan kunci komunikasi sehat dan terarah. Pastikan anak akan mendengarkan bukan hanya mendengar.
Disiplin adalah cara terbaik untuk menunjukkan sikap dan tingkah laku yang bisa diterima atau tidak. Mendisiplinkan anak dengan banyak larangan hanya akan membuatnya frustasi, apalagi jika tidak dikomunikasikan dengan baik.
Berikan penjelasan pada anak kenapa “jangan” dan “tidak boleh”. Saat anak membanting mainannya, katakan bahwa mainan akan rusak jika dibanting, bukan malah mengancam untuk tidak boleh bermain atau lainnya.
Anak kecil melakukan kesalahan merupakan hal yang wajar, karena begitulah cara mereka belajar. Ketika Anda sedang berada dalam keadaan yang memancing amarah, cobalah bersikap tenang dan tidak terpengaruh dengan keadaan.
Ambillah sedikit waktu untuk menenangkan diri seperti pergi ke ruangan lain hingga perasaan membaik. Baru kemudian memperingatkan anak dengan nada rendah dan tenang. Hal ini bisa lebih diterima anak.
Orangtua yang memiliki anak lebih dari satu, tidak jarang menyaksikan drama pertengkaran anak. Bijaksanalah menyikapi hal tersebut dengan tidak ikut terperangkap didalamnya.
Biarkan anak belajar menyelesaikan masalahnya sendiri. Jangan bertindak atau mengatakan apapun sebelum anak menjadi tenang. Namun Anda juga harus tetap mengawasinya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Hukuman adalah pernyataan bahwa kesalahan ada pada anak, sedangkan disiplin adalah pernyataan bahwa kesalahan ada pada sikap atau tindakan yang dilakukan anak.”
Astrid Savitri