Metode desain berkembang dari tahun ke tahun berdasarkan dari pelajaran kasus-kasus pada proyek inovasi yang dengan sukses menerapkan keempat prinsip utama. Ada tiga model proses desain inovasi, yaitu:
Pertama, proses desain inovasi. Proses desain invoasi terdiri dari empat kuadran, yaitu: penelitian, analisis, sintesis, dan realisasi yang apabila digabungkan bersama dan tersusun dengan baik maka akan menjadi model proses untuk menggerakkan inovasi dalam perusahaan Anda.
Peta 2x2 mengilustrasikan proses desain invoasi, dimana terbagi menjadi berbagai jenis aktivitas antara kutub-kutub nyata versus abstrak dan memahami versus membuat. Dalam hal menganalisis terjadi aktivitas menyusun gagasan.
Sedangkan dalam hal penelitian, terjadi aktivitas mengenal masyarakat dan mengetahui konteks. Dalam hal sintesis terjadi aktivitas mengeksplorasi konsep dan menyusun solusi. Pada realisasi terjadi aktivitas merealisasikan penawaran. Di tengah-tengah kuadran yang mencakup semuanya terdapat aktivitas memahai tujuan.
Kedua, Sifat proses yang tidak linear. Dalam hal penerapannya, sebuah proses dalam kuadran 2x2 tersebut tidaklah linier, misalkan sebuah proyek yang bermula dengan brainstorm mendadak berjalan mundur untuk meneliti dan menganalisis dengan tujuan memvalidasi dan memperbaiki gagasan tersebut, baru kemudian diikuti dengan eksplorasi lebih jauh serta pengulangan.
Ketiga, sifat proses yang berulang-ulang. Melakukan banyak pengulangan dapat menghasilkan invoasi yang bernilai lebih tinggi dan sukses meski diperlukan disiplin dalam penerapannya. Proses bisa bersifat mengulang dan bisa melalui satu atau lebih banyak mode.
Misalnya sebuah proyek bisa kemudian diikuti beberapa penelitian pengguna, atau analisis berturutan, dengan gagasan awal yang diberikan kembali kepada pengguna untuk validasi, kemudia melakukan eksplorasi konsep, mempertimbangkan masukan pengguna melalui ujicoba prototipe, penyempurnaan anlisis, lalu eksplorasi lebih lanjut, prototipe selanjutnya, dan seterusnya.