Meski tidak ada aturan baku dalam kelengkapan unsur-unsur dalam tulisan copywriting, tetapi secara umum, tulisan iklan ditampilkan dalam struktur dan urutan tertentu. Adapun struktur tersebut terdiri dari tiga bagian penting, yaitu:
Headline berfungsi sebagai pembuka sebuah copy, yakni tulisan yang pertama kali benar-benar harus menarik perhatian target pembaca. Biasanya, headline dibuat dalam format kalimat pendek dan tidak bertele-tele. Kalimatnya bisa persuasif, dan bahkan provokatif.
Agar menarik, bentuk kalimat headline bisa berupa kalimat tanya. Atau, kalimat headline yang menampilkan masalah yang dihadapi pembaca, dan produk Anda nantinya bisa memberikan solusi.
Misalnya, sebuah headline yang bertuliskan: “Sudah gonta-ganti sampo tapi ketombe masih saja ada di kulit kepala Anda? Jangan khawatir, kami punya solusinya.”Nah, bagian solusinya dapat Anda tuliskan sebagai isi copy yang memuat pesan dan pusat informasi yang lebih rinci dan melanjutkan dari headline-nya.
Yang perlu Anda ingat, calon konsumen memiliki harapan atas produk Anda. Maka, isi copy tersebut harusnya bisa menjawab harapan-harapan mereka. Anda bisa menampilkan dalam kalimat-kalimat yang solutif dan memecahkan masalah konsumen.
Padahal, sebenarnya di tulisan tersebut, Anda sedang promosi. Jadi sejak awal, Anda memang harus merumuskan apa saja masalah yang dihadapi konsumen dan apa yang bisa produk Anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Jadikan poin-poin tersebut sebagai bahan utama isi copy.
Sebagai penguat tulisan copy, Anda bisa hadirkan bonus dan garansi produk. Sehingga calon konsumen tidak ragu-ragu untuk membeli produk Anda. Anda bisa menyertakan testimoni pengguna produk sebelumnya.
Di bagian akhir, sertakan call to action agar calon konsumen lekas bertransaksi. Anda bisa menggunakan kalimat perintah agar konsumen lekas membeli produk Anda.