Buku

10 Jurus Terlarang

Kok Masih Mau Bisnis Cara Biasa?
By Ippho Santosa
<
>
3 dari 8

Bagi pelaku bisnis, maunya sih aset dan omzetnya naik terus. Akan tetapi, tidak semuanya berlangsung seperti apa yang Anda kehendaki.

Terkadang aset dan omzet Anda merosot, bahkan menghujam sampai ke titik yang paling rendah. Jika sudah demikian, bangkrut pun bukan mustahil. Jadilah perjalanan ini episode paling getir dalam perjalanan bisnis.

Namun, tentulah terdapat hikmah dari kekalahan tersebut. Yakni, kemerosotan akan menempa mental. Ketika Anda mengalami kegagalan, pastilah orang-orang di sekitar Anda akan menertawakan, bahkan menyoraki. Jadikanlah ejekan itu sebagai cambuk motivasi bagi diri Anda untuk bangkit kembali.

Kemerosotan pun dapat dijadikan bahan pembelajaran. Dengan mengetahui akar penyebabnya, paling tidak kesilapan yang sama tak akan berulang. Bahkan Anda bisa menjadikannya sebagai anak tangga untuk menuju puncak bisnis selanjutnya (life leap).

Dari kemerosotan tersebut, Anda mendapatkan pengalaman batin yang luar biasa. Apa itu? Kerendahatian. Ketika bisnis sukses terus, potensi menjadi sombong sangatlah besar. Dengan adanya kegagalan, Anda bisa lebih berhati-hati dan tampil lebih rendah hati.

Kemerosotan pun bisa menjadi bumbu dalam bisnis. Sejenak Anda perhatikan orang-orang yang sudah sukses dalam bisnis mereka, tatkala berkisah, mereka pasti menceritakan masa-masa pahit mereka dengan penuh kebanggaan. Tak pelak lagi, itulah bumbu kehidupan.

Hikmah terakhir, kreativitas pun turut terasah dengan adanya kemerosotan. Tentulah otak Anda akan terus-menerus berpikir, “Bagaimana dengan sumber-sumber yang tersisa dan tidak seberapa ini, saya bisa naik kembali?”

Tak jarang, dengan kejadian tersebut, malah melambungkan bisnis Anda ke taraf yang belum pernah Anda bayangkan sebelumnya.

Selanjutnya, percaya atau tidak, kunci utama untuk meraih kesuksesan ialah dengan menjadi orang yang keras kepala. Pokoknya ngeyel (lebih gigih lagi). Catatlah, baik Donald Trump maupun Robert Kiyosaki juga pernah gagal, pailit bahkan terbelit utang. Akan tetapi, mereka tetap keras kepala. Kini mereka sudah menjadi ikon di jalur mereka masing-masing.

Nah, apabila seorang pelaku bisnis sampai lalai meng-update dan meng-upgrade diri, bukan mustahil sewaktu-waktu pesaing akan melindas dan menindas. Maka, sebuah kebijakan kuno dari dataran Tiongkok melengkapi, “Huo dao lao, xue dao lao.” Hidup sampai tua, belajar sampai tua. Jadi, kunci kesuksesan yang terus-menerus itu adalah be-la-jar!

<
>
3 dari 8
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Buku
Ir. FI. Titik Wijayanti, MM
Mengelola Marketing Plan dalam Teori & Aplikasi
Buku
Malcolm Gladwell
Bagaimana Hal-hal Kecil Berhasil Membuat Perbedaan Besar
Video
Kashmir Hill dan Surya Mattu
Hal Penting yang Tidak Anda Ketahui tentang Perangkat Pintar Anda
Buku
Mikael Krogerus & Roman Tschappeler
Lima Puluh Model tentang Pemikiran Strategis
Buku
Bernard T. Widjaya
Panduan Praktis Marketing dan Wirausaha
Buku
Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, Iwan Setiawan
Bergerak dari Tradisional ke Digital