Bagi pelaku bisnis, maunya sih aset dan omzetnya naik terus. Akan tetapi, tidak semuanya berlangsung seperti apa yang Anda kehendaki.
Terkadang aset dan omzet Anda merosot, bahkan menghujam sampai ke titik yang paling rendah. Jika sudah demikian, bangkrut pun bukan mustahil. Jadilah perjalanan ini episode paling getir dalam perjalanan bisnis.
Namun, tentulah terdapat hikmah dari kekalahan tersebut. Yakni, kemerosotan akan menempa mental. Ketika Anda mengalami kegagalan, pastilah orang-orang di sekitar Anda akan menertawakan, bahkan menyoraki. Jadikanlah ejekan itu sebagai cambuk motivasi bagi diri Anda untuk bangkit kembali.
Kemerosotan pun dapat dijadikan bahan pembelajaran. Dengan mengetahui akar penyebabnya, paling tidak kesilapan yang sama tak akan berulang. Bahkan Anda bisa menjadikannya sebagai anak tangga untuk menuju puncak bisnis selanjutnya (life leap).
Dari kemerosotan tersebut, Anda mendapatkan pengalaman batin yang luar biasa. Apa itu? Kerendahatian. Ketika bisnis sukses terus, potensi menjadi sombong sangatlah besar. Dengan adanya kegagalan, Anda bisa lebih berhati-hati dan tampil lebih rendah hati.
Kemerosotan pun bisa menjadi bumbu dalam bisnis. Sejenak Anda perhatikan orang-orang yang sudah sukses dalam bisnis mereka, tatkala berkisah, mereka pasti menceritakan masa-masa pahit mereka dengan penuh kebanggaan. Tak pelak lagi, itulah bumbu kehidupan.
Hikmah terakhir, kreativitas pun turut terasah dengan adanya kemerosotan. Tentulah otak Anda akan terus-menerus berpikir, “Bagaimana dengan sumber-sumber yang tersisa dan tidak seberapa ini, saya bisa naik kembali?”
Tak jarang, dengan kejadian tersebut, malah melambungkan bisnis Anda ke taraf yang belum pernah Anda bayangkan sebelumnya.
Selanjutnya, percaya atau tidak, kunci utama untuk meraih kesuksesan ialah dengan menjadi orang yang keras kepala. Pokoknya ngeyel (lebih gigih lagi). Catatlah, baik Donald Trump maupun Robert Kiyosaki juga pernah gagal, pailit bahkan terbelit utang. Akan tetapi, mereka tetap keras kepala. Kini mereka sudah menjadi ikon di jalur mereka masing-masing.
Nah, apabila seorang pelaku bisnis sampai lalai meng-update dan meng-upgrade diri, bukan mustahil sewaktu-waktu pesaing akan melindas dan menindas. Maka, sebuah kebijakan kuno dari dataran Tiongkok melengkapi, “Huo dao lao, xue dao lao.” Hidup sampai tua, belajar sampai tua. Jadi, kunci kesuksesan yang terus-menerus itu adalah be-la-jar!