Untuk mencapai target akhir, yaitu advokasi, perusahaan perlu meninggalkan kesan yang mendalam di benak pelanggan lewat layanan (service) yang WOW.
Dalam konsep WOW Marketing, ekspresi pelanggan dibedakan menjadi lima level, yaitu dari BOO hingga WOW, yang masing-masing mencerminkan ekspresi pelanggan saat menerima layanan.
Level pertama, yang terendah, adalah BOO, yaitu ekspresi pelanggan saat ia marah atau sangat kecewa dengan layanan yang diterima. Level kedua, adalah ARGH, yaitu ekspresi pelanggan yang kecewa karena layanan tidak sesuai ekspektasinya.
Level ketiga merupakan level aman dimana pelanggan merasa OK dengan layanan yang diterima karena cukup sesuai dengan ekspektasinya. Level keempat, adalah AHA, yaitu ekspresi senang dari pelanggan karena pelayanan yang diterima melebihi harapan.
Dan level kelima adalah ekspresi WOW yang mencerminkan kebahagiaan pelanggan karena kejutan dalam layanan yang ia terima. Di level WOW inilah pelanggan akan terdorong untuk menyebarkan pengalaman layanannya kepada orang lain.
Setiap tenaga pelayanan memiliki tanggung jawab dan peran yang penting untuk dapat menghasilkan layanan yang WOW. Karena itu, pola pikir “tugas saya hanya ini” harus diubah. Setiap personil layanan harus mau berpikir kreatif untuk memberikan layanan yang berkesan.
Personil layanan minimal harus dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga pelanggan dapat merasa puas (enjoy) terhadap layanan yang diterima. Saat pelanggan merasa puas, maka ia akan mengatakan OK.
Di level yang lebih tinggi, personil layanan perlu berusaha memberikan pengalaman yang unik dan khas (experience) hingga pelanggan berkata AHA. Dan di level tertinggi, personil layanan perlu berusaha untuk membangun kedekatan personal (engage) dengan pelanggan, hingga pelanggan mengatakan WOW!