Prinsip keempat adalah memahami kekuatan rasa syukur.
Ucapan terima kasih memiliki kekuatan dan energi yang luar biasa. Karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mengucapkan terima kasih, mulai dari terima kasih kepada diri Anda sendiri –otak, jantung, dan seluruh tubuh Anda – kemudian juga ke orang-orang di sekitar Anda. Dan tentu saja, kepada Sang Pencipta.
Silahkan praktikkan secara rutin dan rasakan energi positifnya.
Prinsip kelima adalah ‘mengeluarkan’, yaitu mulai untuk memberi dan berbagi.
Percayalah bahwa aktivitas memberi atau berbagi akan diikuti oleh aktivitas menerima. Saat Anda memberi, Anda sekaligus mengasah diri Anda dalam berbagai hal sehingga nilai diri Anda pun akan meningkat.
Prinsip terakhir Whole Brain Approach adalah menghubungkan ‘kesadaran’ dan ‘ketidaksadaran’.
Di saat bangun, otak kiri bekerja lebih dominan dan otak kanan mengeluarkan gelombang beta. Sedangkan saat tertidur, otak kanan mengeluarkan gelombang alfa yang frekuensinya lebih rendah dari gelombang beta. Gelombang alfa sebenarnya tetap bekerja saat manusia terbangun, namun untuk mengaktifkannya perlu aktivitas khusus, yaitu perenungan/refleksi diri.
Aktivitas tersebut memungkinkan manusia untuk mengakses pikiran bawah sadar dalam kondisi sadar, dengan mencapai kondisi altered state of consciousness. Dalam kondisi tersebut, Anda dapat bisa “membuka” otak kanan Anda.
Dengan Whole Brain Approach, Anda dapat menyembuhkan penyakit dan memecahkan permasalahan. Namun yang terpenting, metode Whole Brain Approach juga akan memengaruhi hubungan interpersonal Anda. Dampaknya, Anda dan orang-orang di sekitar Anda akan lebih bahagia.
“Kasih dan inspirasi merupakan dua hal yang terpenting untuk perkembangan diri Anda”
Makoto Shichida