Perusahaan yang mampu menciptakan returns terbaik bagi shareholder-nya merupakan perusahaan yang memiliki pertumbuhan bisnis yang tinggi (high-growth business). Pertumbuhan top-line merupakan sumber fundamental bagi shareholder value.
Rasionalisasi dan rekayasa ulang dapat menghasilkan peningkatan jangka pendek bagi cash flow. Tapi investor menyadari bahwa kebijakan tersebut tidak dapat menghasilkan keuntungan abadi kecuali mereka bersekutu untuk meraih kinerja pasar.
Pertumbuhan dapat menciptakan shareholder value dengan cara meningkatkan level cash flow di masa depan, mengakseslerasi timing dari cash flow, memperluas durasi atau mengurangi resiko pada retuns di masa depan.
Menaiki tangga pertumbuhan harus dimulai dengan konsolidasi basis konsumen saat ini, yakni dengan meningkatkan retensi konsumen dan memenangkan growing share dari pengeluaran belanja mereka.
Hal tersebut akan dapat mengarahkan pada fondasi untuk meraih konsumen baru dan membangun produk baru, market baru dan channel distribusi baru.
Setiap perusahaan yang ingin bertahan, membutuhkan 3 tipe bisnis dalam portfolio mereka yakni kondisi bisnisnya saat ini, kondisi bisnis di waktu ke depan dan opsi untuk pertumbuhan.
Tipe pertama menunjukkan jumlah revenue dan cash, sedangkan tipe kedua dan ketiga menunjukkan market value dari perusahaan.
Dan, untuk bertumbuh, manajemen perlu menciptakan mindset untuk pertumbuhan perusahaan, dan untuk membangun momentum serta mengatasi apa yang menghalangi pertumbuhan perusahaan.
“Bisnis hanya memiliki dua fungsi: marketing dan inovasi.”
Milan Kundera