Perbedaan yang paling kasat mata antara sekolah di Amerika dengan Finlandia adalah keberadaan peralatan-peralatan high-tech untuk mendukung proses belajar mengajar.
Finlandia masih menggunakan papan tulis biasa bukan papan tulis interaktif seperti di Amerika. Meski dalam hal fasilitas sekolah di Amerika terlihat lebih lengkap, namun tingkat kecerdasan di Finlandia adalah yang tertinggi di dunia.
Salah satu alasannya adalah karena pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas gurunya.
Di Finlandia, guru merupakan pekerjaan yang sulit. Tidak semua orang bisa masuk ke jurusan pendidikan guru, karena jurusan ini sangat selektif. Karena itu program pendidikan
guru menjadi sesuatu yang sangat prestisius di Finlandia.
Selain itu, seluruh guru di Finlandia harus mendapatkan gelar master. Selama mengambil gelar master, para calon guru akan mengikuti pelatihan mengajar dengan tiga orang mentor.
Setiap praktek mengajar, mereka juga akan mendapatkan masukan dari mentor untuk perbaikan cara mengajar mereka, terutama berkaitan dengan cara membangun antusiasme siswa. Mereka juga diharuskan melakukan penelitian untuk mendapatkan gelarnya.
Dengan program pendidikan guru yang lengkap tersebut, setiap guru memiliki kemampuan dan kestabilan mental untuk menghadapi tantangan dalam mengajar.
Dengan itu lebih mudah pula bagi guru untuk mendapatkan kepercayaan dari para siswa.
Karena itulah siswa-siswa di Finlandia memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap sekolah dan gurunya.
Kualitas pendidikan di Finlandia juga dipengaruhi oleh kesadaran para siswa akan pentingnya pendidikan. Mereka menyadari bahwa pendidikan sangat penting untuk keberhasilan mereka di masa depan. Kesadaran tersebut juga yang menjaga antusiasme mereka di sekolah.
Para orangtua di Finlandia sendiri cenderung memberikan kebebasan dan kepercayaan kepada anak-anak mereka. Orangtua Finlandia sangat jarang datang ke sekolah, namun bukan berarti para orangtua ini tidak terlibat dalam pendidikan.
Keterlibatan orangtua di Amerika ditunjukkan dengan aktif mengikuti kegiatan orangtua dan guru, menjadi pelatih tim olahraga, dan aktif dalam kegiatan penggalangan dana untuk aktivitas sekolah.
Sedangkan orangtua di Finlandia terlibat dalam pendidikan anak dengan cara menanyakan kepada anak mengenai kegiatan mereka di sekolah, apa yang mereka pelajari, dan sebagainya.
“Kualitas sistem pendidikan tidak akan dapat melampaui kualitas gurunya”
Amanda Ripley