Tahap awal meraih kesuksesan adalah dengan memvisualkannya di dalam pikiran. Selanjutnya, Anda perlu menantang diri untuk berpikir besar, berpikir lebih banyak dari sebelumnya serta berpikir untuk memberi lebih dari apa yang diharapkan orang lain.
Sebagai penjual, memberikan lebih dari sekedar barang/jasa akan menciptakan nilai lebih bagi pelanggan Anda. Jangan membiasakan diri untuk memberikan muka yang cemberut. Sebaliknya, ucapkan kata terima kasih dan berikan kata pujian untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan Anda. Mulai dari sekarang, carilah nilai lebih apa yang bisa Anda tonjolkan dalam pekerjaan.
Jika Anda adalah calon karyawan, gunakan pendekatan yang optimal untuk memperoleh pekerjaan. Saat melamar pekerjaan tunjukan bahwa Anda kompeten lewat pengalaman kerja, riwayat pendidikan, serta kriteria lain yang sesuai dengan standar ideal.
Orang yang berorientasi pada kesuksesan akan lebih memikirkan kualitas, sedangkan orang yang tidak berpikir besar akan berorientasi kepada kuantitas. Orientasi pada kualitas akan bisa memberikan dampak yang lebih besar bagi perusahaan maupun pelanggan.
Bukan berarti bahwa kuantitas tidak penting, namun sekedar menambah kuantitas pekerjaan—misalnya dengan jam kerja yang lebih panjang—belum tentu menghasilkan output yang lebih baik jika tidak diiringi dengan perbaikan kualitas pekerjaan.
Di sisi lain pemikir besar akan selalu berfokus pada hal detail. Target-target yang ditetapkan akan terukur sehingga bukan sekedar impian kosong yang tidak jelas tahapan pencapaiannya. Karena itulah penting untuk memiliki impian yang sejelas-jelasnya sebelum Anda mulai melangkah.
Dalam bagian berikutnya akan dibahas hambatan psikologis yang lazim menghantui para pejuang kesuksesan.
Sebuah kesuksesan membutuhkan keberanian untuk meraihnya
Saat akan melakukan hal-hal yang besar, semua orang mungkin akan dihadapkan pada rasa takut. Eleanor Roosevelt—salah satu pembicara dan penulis paling berpengaruh di abad kedua puluh—pun pernah mengalaminya. Tapi dia selalu berusaha mengalahkan rasa takut tersebut dengan memberikan sugesti pada diri sendiri bahwa ia bisa melakukannya.
Salah satu cara untuk membunuh rasa takut adalah dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Jika ingin membangun kepercayaan diri saat wawancara kerja maka pastikan Anda sudah melakukan persiapan sebelumnya, misalnya dengan mengetahui jenis pekerjaan yang Anda lamar, kemampuan diri sendiri serta informasi-informasi penting terkait perusahaan tersebut.
Penampilan juga merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan kepercayaan diri. Kemas diri Anda dengan tepat agar dapat menumbuhkan keberanian dari dalam. Bukankah Anda akan lebih percaya diri saat berpenampilan lebih rapi?
Selain itu, perhatikan pula sikap dan wajah Anda. Sebuah senyuman tidak hanya memengaruhi persepsi lawan bicara, tapi juga akan memberikan dampak yang positif ke dalam diri Anda. Karena itu gerakkan wajah Anda untuk membentuk ekspresi yang bisa membangkitkan percaya diri.
Kepercayaan diri juga dapat dilihat dari keinginan seseorang dalam mengambil risiko. Orang yang berorientasi pada kesuksesan mengambil risiko lebih banyak walaupun terkadang risiko tersebut berubah menjadi sebuah kegagalan. Kegagalan adalah hal yang lumrah dalam sebuah proses. Sejarah mencatat bahwa orang-orang besar umumnya adalah juga orang-orang yang telah melalui banyak kegagalan.
“Anda harus melakukan hal yang Anda pikir tidak bisa Anda lakukan”
Eleanor Roosevelt