Sejak kecil Jenghis Khan sudah mempunyaiambisi dan cita-cita tinggi. Tanda awal kedewasaan dirinya dimulai dengan kemampuan mengenali kebutuhan untuk memperoleh bimbingan serta mencari seorang guru atau mentor yang sesuai dengan kebutuhannya itu.
Jenghis Khanterus berupaya untuk mengenali batas kemampuan dirinya. Ia tidak akan memaksa diri sendiri untuk melakukan apapun yang sudah jelas tidak sesuai dengan kemampuan, meski itu terkait dengan urusan visi pribadinya. Ia akan berusaha mencari solusibagi kekurangannya terlebih dahulu.
Salah satu kekurangannya adalah tidak memiliki kemampuan dalam hal baca tulis. Jengis Khan sangat sadar bahwa visinya untuk menyatukan semua suku tidak akan berhasil jika mengandalkan pengetahuan kaumnya yang buta huruf. Ia pun berusaha mencari orang yang sesuai untuk mengatasi masalah itu.
Pilihannya jatuh pada Tatar-Tonga. Ia merupakan seorang Uighur yang dipekerjakan bangsa Naiman. Sistem tulisan Uighur ini lalu dipergunakannya untuk menulis The Secret History dan hukum Jenghis.
Keputusan ini terbukti benar.Meski Jengis Khan sudah lama tiada, namun kisah kepemimpinannya selalu dikenang banyak orang melalui The Secret History. Andai Jenghis Khan tetap bertahan untuk tidak mengakui kelemahannya itu, maka tak ada sosok Tatar-Tonga, dan pastinya tak ada buku itu.
Tidak ada yang meragukan kemampuan seorang Jenghis Khan. Ia belajar sedikit dari banyak hal sekedar agar tahu bagaimana harus bersikap. Untuk perincian atau tindakan lebih jauh maka ia akan menyerahkan pada mereka yang ahli. Inilah praktik pendelegasian yang menjadi salah satu prinsip utama ajaran kepemimpinannya.