Buku

The Everything Parent's Guide to The Strong-Willed Child

An Authoritative Guide to Raising a Respectful, Cooperative, and Positive Child
By Carl E.Pickhardt
<
>
3 dari 7

Setidaknya ada 6 perwujudan willfulness dalam keseharian anak-anak dengan strong-willed. Dan, orangtua harus selalu siap menangkalnya dengan cara:

Pertama, kemauan yang impulsif dan fokus pada hasrat sesaat. Orangtua perlu membantu memperluas visi kemauan mereka dengan melatih mereka melihat ke depan, menimbang resiko dengan menunda pemenuhan keinginan.

Kedua, penolakan atas permintaan orangtua yang berujung power struggle. Untuk mengatasinya orangtua bisa mengalihkan sikap negatif mereka dengan sesuatu yang menyenangkan untuk mendapatkan respon positif, dan kemudian kembali ke permintaan awal (distract and return).

Ketiga, pertanyaan, “mengapa?” yang tak berkesudahan, bukan untuk meminta menjelasan melainkan untuk menantang otoritas orangtua.

Jangan sampai menjawab sekenanya, karena akan selalu ada efek pertanyaan balasanCara paling ampuh meniadakan kesempatan pertanyaan ‘mengapa?’ Tiada akhir itu adalah dengan sebuah penjelasan yang komprehensif dan closing yang tegas.

Keempat, berdebat untuk menang dan mendapatkan kebebasan. Orangtua perlu menunjukkan bahwa tidak ada kompetisi menang kalah dalam persoalan peraturan di rumah mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh.

Semua adalah tentang pilihan dan konsekuensi. Mereka bebas memilih melakukan apapunNamunada konsekuensi yang akan mereka peroleh atas pilihan tersebut.

Kelima, mempertanyakan “Kapan?” keinginan mereka terpenuhi. Anak strong-willedingin dipuaskan segera. Penundaan adalah siksaan bagi mereka.Ketidak-sabaran itu membuat mereka frustasi dan cepat marah.

Tugas orangtua adalah meningkatkan ketahanan mereka dari ketidak-sabaran tersebut. Ajarkan konsep upah atau pendapatan, setelah selesai melaksanakan semua tugas, mereka baru mendapat apa yang mereka mau. Ajari juga mereka menabung, para penabung menunjukkan kontrol impuls dan kemampuan menunda kepuasan.

Keenam, menanyakan kepemilikan, “punya siapa?” untuk mengambil kontrol.Orangtua perlu mengajarkan konsep sharing, kesempatan bergilir, kompromi, dan berkorban untuk orang lain. Berkaitan dengan hal kepemilikan, alih-alih memiliki ‘semua’ fokuskan si anak bahwa selalu ada kata ‘cukup’.

<
>
3 dari 7
Baca di Pimtar App Beli Buku Ini
Buku
Azimah Subagijo
Kiat Bebaskan Diri dan Keluarga dari Kecanduan Gadget
Buku
Mohammad Fauzil Adhim
Menjalin Kedekatan dan Mendampingi Anak Menuju Masa Depan
Buku
Dr. Kevin Leman
Menjadikan Anak Laki-laki Anda Pribadi yang Luar Biasa
Buku
Yalda T. Uhls, Ph.D
Sebuah Pendekatan Parenting di Era Digital
Buku
John Gray, Ph.D.
Buku Petunjuk Klasik untuk Memahami Hubungan Pria dan Wanita
Buku
Amanda Ripley
Anak-Anak Paling Pintar Di Dunia dan Cara Membentuknya