Ada 13 model yang dapat membantu Anda memahami orang lain dengan lebih baik, apakah itu memahami tim Anda, rekan kerja, dan orang-orang di sekeliling Anda. Beberapa di antaranya, the swiss cheese model, the pareto principle, dan the conflict resolution model.
Setiap orang tentu pernah melakukan kesalahan. Sebagian orang belajar dari kesalahannya, sementara sebagian lainnya mungkin mengulanginya kesalahan yang sama.
The Swiss Chesse model merupakan metode dalam memahami mengapa kesalahan terjadi. Model ini banyak digunakan dalam bidang penerbangan dan kedokteran, juga bidang lainnya dimana kesalahan dapat berakibat pada konsekuensi yang fatal.
Swiss Cheese Model ini diilustrasikan seperti keju (cheese) dalam bentuk utuh (tak berlubang), yang menunjukkan tidak ada kesalahan. Lubang diilustrasikan sebagai kesalahan yang terjadi. Namun ketika keju diiris dalam bentuk potongan dan setiap irisan kemungkinan memiliki lubang.
Dalam kehidupan nyata, kesalahan mungkin tidak diperhatikan atau tidak relevan, jika hanya oleh satu dan beberapa lubang. Namun ketika banyak lubang dan memengaruhi yang lainnya, maka ini bisa menyebabkan kondisi yang fatal akibat kesalahan.
Model lainnya yaitu the pareto principal yang menunjukkan bahwa 80% output dapat dicapai dengan 20% input. Ahli ekonomi Itali, Vilfredo Pareto, pernah mengobservasi bahwa 80% kesejahteraan Itali dimiliki oleh 20% dari populasi. Tidak hanya itu, ia juga meneliti dan menemukan bahwa dalam rapat bisnis, 80% keputusan dibuat dalam 20% waktu pertemuan.
Tentu saja prinsip Pareto ini tidak bisa diaplikasikan pada semua hal. Namun prinsip ini cukup efektif digunakan untuk manajemen waktu. Bila Anda ingin merencanakan waktu Anda dengan optimal, pahamilah bahwa 20% dari waktu yang Anda gunakan untuk mengerjakan sesuatu akan mengarahkan pada 80% hasil dari apa yang Anda kerjakan.
Selain itu, Anda juga dapat menghadapi konflik secara elegan dengan metode conflict resolution model. Pada prinsip ini ada 6 cara yakni: