Kesuksesan suatu kelompok dipengaruhi oleh timnya. Ketika pemimpin suatu kelompok berkarakter sangat baik tapi tidak memiliki anggota tim yang memadai, kelompok tersebut akan berantakan juga. Sebuah tim memang terbentuk lewat sinergi antara atasan dengan bawahan-bawahannya.
Dalam sebuah organisasi, setiap anggota tim memiliki karakter yang berbeda-beda. Sebagai pemimpin, Anda tidak boleh membedakan anggota tim sebagai kawan atau lawan. Semua adalah anggota tim Anda.
Yang perlu Anda lakukan adalah mengukur kemampuan serta kontribusi yang bisa diberikan oleh setiap anggota tim. Pemimpin berperan dalam menyusun sinergi tim dan mewujudkan kerja sama yang optimal.
Pemimpin juga perlu mengasah kemampuan dalam mengobservasi atau mengamati anggota timnya. Dengan ini ia akan bisa menemukan kekuatan-kekuatan individu dan mengetahui kelemahan dari timnya. Pemimpin ibarat seorang pengatur orkestra yang harus bisa memadukan beraneka macam nada.
Dalam kelompok, setiap individu perlu dipertimbangkan karena hubungan antar anggota tim ibarat sebuah rantai. Satu mata rantai yang lemah dan berkarat akan membuat rantai secara keseluruhan terancam perpecahan.
Saat mengidentifikasi kelemahan dalam salah satu anggota timnya, seorang pemimpin harus bisa memberikan energi positif agar ia bisa memperbaikinya. Memutus mata rantai—dalam arti mengeluarkannya dari tim—bukan sesuatu yang terlarang, namun hendaknya menjadi pilihan yang terakhir dilakukan.
Pemimpin juga harus bisa bertindak sebagai manajer dan pelatih. Sebagai manajer, pemimpin bertanggung jawab atas pengelolaan teknis tim. Dalam hal ini ia harus memastikan anggota tim memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntujan pekerjaan.
Sedangkan sebagai pelatih, pemimpin harus mampu mengelola emosi para anggota timnya dan memastikan chemistry terjalin kuat di antara mereka.
Individu-individu selalu bergerak. Pergerakan dan perubahan ini akan mempengaruhi dinamika organisasi.
Pemimpin memiliki tantangan besar dalam menggerakkan individu-individu yang berbeda ini. Agar dapat membawa timnya untuk bergerak ke posisi puncak, pemimpin harus mampu mengelola anggota timnya agar terjadi sinergi menuju tujuan yang sama.
