Di setiap pertemuan, kehadiran kita perlu dibuat seefektif mungkin agar dapat memberikan aura dan dampak positif kepada orang lain. Hal itu bisa dilakukan dengan memperhatikan gaya komunikasi serta membuat kesan yang tak terlupakan selama pertemuan.
Penting bagi Anda untuk memastikan bahwa orang lain menyadari kehadiran Anda di dalam sebuah pertemuan. Hal tersebut merefleksikan kredibilitas, kompetensi, dan supremasi Anda. Kemampuan “mengelola” keberadaan Anda sangat penting sebagai bagian dari upaya Anda untuk menjadi nomor satu di dalam perusahaan dan lingkungan.
Untuk meningkatkan profesionalisme, selain kemampuan mengefektifkan kehadiran, Anda juga perlu melatih kemampuan dalam mengambil sikap.
Tingkat profesionalisme pemimpin dapat dilihat melalui sikapnya dalam mengambil keputusan, terutama dalam situasi-situasi yang dilematis. Keadaan dilematis menuntut setiap orang menggunakan lebih banyak pengetahuan, keterampilan, dan pertimbangan-pertimbangan moral dalam mencari data dan memberikan keputusan.
Dalam setiap pengambilan keputusan dari permasalahan yang dilematis, terkadang orang mengandalkan intuisi. Sebenarnya, dalam diri kita telah diberikan “mata hati” sebagai kompas yang akan membantu proses pengambilan keputusan dalam kehidupan. Terkadang, mengabaikan mata hati akan memberikan penyesalan bagi seseorang.
Mata hati kita tidak tumbuh dengan sendirinya. Mata hati orang dewasa berbeda dengan mata hati anak remaja. Mata hati dapat diasah berdasarkan pengalaman sendiri dan observasi ke pengalaman orang lain. Ketajaman mata hati dibutuhkan oleh seorang pemimpin karena ia ibarat kemampuan mendengar tanpa telinga dan melihat tanpa mata.