Untuk menjadi nomor satu, kemampuan komunikasi adalah modal yang sangat penting. Komunikasi yang baik menjadi kunci kualitas hubungan Anda dengan orang lain. Untuk itu lakukan pengamatan baik itu terhadap atasan atau rekan kerja. Dari pengamatan tersebut Anda akan memiliki cara komunikasi yang lebih pas sesuai dengan karakter mereka.
Setiap orang memiliki keunikan, sehingga cara kita berkomunikasi dengan mereka juga tidak bisa disamaratakan. Ada rekan kerja yang cenderung dominan, ada pula yang lebih banyak diam. Penerapan empati dalam komunikasi bisa dilakukan dengan memilih model interaksi yang bisa membuat lawan bicara merasa nyaman.
Selain itu, banyak hal lain yang perlu dipahami dalam berkomunikasi, seperti cara penyampaian informasi atau masalah “suka dan tidak suka” dengan lawan bicara. Komunikasi yang baik akan menimbulkan kenyamanan dalam berinteraksi.
Komunikator yang baik juga akan mendorong proses kolaborasi dan bukan menjadikan kemampuan komunikasi sebagai alat kompetisi.
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, dalam komunikasi perlu empati, yaitu dengan cara berpikir sejenak dan berusaha memahami pikiran, perasaan, serta motivasi orang lain. Empati sendiri bisa diartikan dengan kemampuan untuk menempatkan diri kita di posisi lawan bicara.
Empati dapat dilatih secara terus menerus dengan meningkatkan perhatian dan pendengaran yang aktif pada lawan bicara. Empati juga dapat menjadi “radar” yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman pesan komunikasi kita tertangkap oleh lawan bicara.
Empati merupakan kekuatan besar yang bisa dimanfaatkan ketika sedang menjalin komunikasi dan relasi dengan orang lain.
Dalam berkomunikasi, sebanyak 7 % pesan berasal dari ucapan dan 93 % berasal dari sinyal nonverbal. Komunikasi nonverbal merujuk pada emosi, semangat, gerak, serta intonasi dalam berbicara. Jika hal tersebut tidak nampak dalam berbicara, komunikasi tidak akan efektif.
“Hal terpenting dalam komunikasi adalah “mendengarkan” hal-hal yang tidak diucapkan.”
Peter F. Drucker